KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk membukukan pendapatan Rp 1,09 triliun sepanjang kuartal I-2022. Apabila dibandingkan dengan dengan kuartal IV-2021, perolehan itu meningkat 15,5% secara quartal on quartal (qoq). Manajemen emiten berkode saham
MIKA itu mencermati, pertumbuhan pendapatan perusahaan sejalan dengan berlanjutnya pemulihan volume pasien non-Covid-19. "Meskipun terdapat lonjakan singkat kasus Covid-19 di awal Februari 2022, volume pasien rawat inap Mitra Keluarga tetap mengalami partumbuhan," jelas Investor Relations Team PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk dalam keterangan resminya, Senin (9/5).
Volume pasien rawat inap MIKA meningkat menjadi 58.400 di kuartal I tahun 2021 dari 53.100 di kuartal IV 2021. Dengan kata lain volume pasien rawat inap MIKA bertumbuh 10,1% qoq. Capaian itu sejalan dengan hari rawat inap yang meningkat dari 162.000 di kuartal IV tahun 2021 menjadi 174.000 di kuartal I tahun 2022. Adapun tingkat okupansi tempat tidur juga naik dari 52,9% di kuartal IV tahun 2021 menjadi 57,8% di kuartal I tahun 2022. Sementara jumlah tempat tidur operasional telah bertambah dari 3.320 tempat tidur di kuartal IV tahun 2021 menjadi 3.343 di kuartal I tahun 2022. Angka itu mencerminkan peningkatan 3,7% secara kuartalan.
Baca Juga: Pendapatan Turun, Laba Bersih Mitra Keluarga (MIKA) Tergerus 14,85% di Kuartal I-2022 Lonjakan singkat kasus Covid-19 ditambah dengan sedikit kenaikan tarif rumah sakit di awal Januari, telah meningkatkan intensitas pendapatan, rata-rata pendapatan per hari rawat inap. Tercatat, rata-ratanya meningkat 11% menjadi Rp 4,1 juta di kuartal I 2022 dari Rp 3,7 juta di periode yang sama tahun lalu. Tidak hanya rawat inap, bisnis rawat jalan MIKA juga menunjukkan pemulihan yang signifikan. Kunjungan rawat jalan meningkat 6,6% qoq menjadi 640.000 di kuartal I tahun 2022 dari 600.000 di kuartal IV 2022. Adapun rata-rata pendapatan per kunjungan rawat jalan juga menunjukkan peningkatan, dari Rp 580.000 di kuartal IV 2021 menjadi Rp 592.000 di kuartal I 2022. Kendati mencatatkan peningkatan secara kuartalan, kinerja MIKA di tiga bulan pertama tahun 2022 ini telihat lebih rendah apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Pendapatan MIKA yang dibukukan Rp 1,09 triliun di kuartal I 2022 mencerminkan penurunan 9,2% secara tahunan atawa year on year (yoy). "Dikarenakan kasus Covid-19 yang dilaporkan pada kuartal 2021 jauh lebih tinggi (termasuk dari segi tingkat kompleksitasnya) dibandingkan dengan situasi pada kuartal I 2022," jelas Investor Relations Team MIKA. Asal tahu saja, kasus Covid-19 berkontribusi sebesar 11% terhadap pendapatan kuartal I 2022, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 43% dari pendapatan di kuartal I 2021. Adapun pendapatan per hari rawat inap serta pendapatan per kunjungan rawat jalan kuartal I tahun 2022 tercatat masing-masing Rp 4,1 juta dan Rp 592.000. Angka tersebut mencerminkan penurunan 7,1% yoy dan 14,2% yoy. Asal tahu saja, pada kuartal I tahun 2021, pendapatan per hari rawat inap dan pendapatan per kunjungan rawat jalan tercatat masing-masing sebesar Rp 4,42 juta dan Rp 690.000.
Manajemen sudah memperkirakan intensitas pendapatan yang lebih rendah pada kuartal I-2022 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Oleh karenanya, margin EBITDA memang diestimasikan akan menurun. Manajemen mencatat, terjadi kontraksi margin laba bruto dan margin EBITDA, masing-masing dari 53,9% menjadi 53,1%, dan dari 43,8% menjadi 39,9%. Laba bersih sebesar Rp 295,2 miliar yang dibukukan untuk kuartal I tahun 2022 ini mencerminkan marjin laba bersih sebesar 27% atau turun 31% dari yang tercatat di kuartal I tahun 2021. Sebagai tambahan informasi, per 31 Maret 2022, MIKA mempertahankan posisi kas bersih sebesar Rp 2,4 triliun dan telah membelanjakan Rp 325,9 miliar untuk program pembelian kembali sahamnya yang mewakili total 148,9 juta saham yang telah dibeli kembali selama kuartal pertama tahun 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi