JAKARTA. Volume penangkapan ikan tuna terus menurun. Berdasarkan data Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), sepanjang semester I-2011, ikan tuna yang berhasil ditangkap hanya sebanyak 1.594 ton. Jumlah jauh lebih sedikit ketimbang volume penangkapan tahun 2010 yang masih sebanyak 2.813 ton. Dwi Agus Siswa Putra, Sekretaris Jenderal ATLI menuturkan, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan volume penangkapan tuna sepanjang semester I tahun ini menurun drastis. Pertama, kapal-kapal penangkap tuna tidak lagi gencar melakukan aktivitas penangkapan. Pada tahun-tahun sebelumnya, kapal-kapal penangkap tuna biasa beraktivitas di laut lebih dari 3 bulan. "Namun sekarang, satu bulan pun sudah berat," kata Dwi ketika dihubungi KONTAN, Rabu (28/7). Kata Dwi, kondisi tersebut disebabkan oleh semakin mencekiknya biaya operasional penangkapan terutama biaya bahan bakar solar. Para pemilik kapal memang diharuskan membeli solar dengan tarif industri yang rata-rata sekitar Rp 8.900 per liter. Dwi bilang, pemerintah sebenarnya sudah memberikan subsidi kepada pemilik kapal sebanyak 75 kiloliter (kl) solar untuk jangka waktu 3 bulan.
Volume penangkapan ikan tuna terus menurun
JAKARTA. Volume penangkapan ikan tuna terus menurun. Berdasarkan data Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), sepanjang semester I-2011, ikan tuna yang berhasil ditangkap hanya sebanyak 1.594 ton. Jumlah jauh lebih sedikit ketimbang volume penangkapan tahun 2010 yang masih sebanyak 2.813 ton. Dwi Agus Siswa Putra, Sekretaris Jenderal ATLI menuturkan, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan volume penangkapan tuna sepanjang semester I tahun ini menurun drastis. Pertama, kapal-kapal penangkap tuna tidak lagi gencar melakukan aktivitas penangkapan. Pada tahun-tahun sebelumnya, kapal-kapal penangkap tuna biasa beraktivitas di laut lebih dari 3 bulan. "Namun sekarang, satu bulan pun sudah berat," kata Dwi ketika dihubungi KONTAN, Rabu (28/7). Kata Dwi, kondisi tersebut disebabkan oleh semakin mencekiknya biaya operasional penangkapan terutama biaya bahan bakar solar. Para pemilik kapal memang diharuskan membeli solar dengan tarif industri yang rata-rata sekitar Rp 8.900 per liter. Dwi bilang, pemerintah sebenarnya sudah memberikan subsidi kepada pemilik kapal sebanyak 75 kiloliter (kl) solar untuk jangka waktu 3 bulan.