KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atawa sukuk yang digelar kemarin (21/9) kurang mengesankan. Jumlah penawaran yang masuk pada lelang tersebut juga turun jika dibandingkan lelang sukuk sebelumnya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 45,38 triliun untuk enam seri sukuk yang ditawarkan. Jumlah ini, jauh lebih rendah dibanding lelang sukuk pada dua pekan sebelumnya, yang sebesar Rp 56,61 triliun. Head of Fixed Income BNI Fayadri mengungkapkan, penurunan jumlah penawaran pada lelang hari ini dipengaruhi oleh sentimen negatif yang tengah menyelimuti pasar obligasi. Sentimen ini berasal dari potensi gagal bayar utang (default) yang dialami oleh China Evergrande, perusahaan properti asal China.
Volume penawaran lelang sukuk turun, ini kata pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atawa sukuk yang digelar kemarin (21/9) kurang mengesankan. Jumlah penawaran yang masuk pada lelang tersebut juga turun jika dibandingkan lelang sukuk sebelumnya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 45,38 triliun untuk enam seri sukuk yang ditawarkan. Jumlah ini, jauh lebih rendah dibanding lelang sukuk pada dua pekan sebelumnya, yang sebesar Rp 56,61 triliun. Head of Fixed Income BNI Fayadri mengungkapkan, penurunan jumlah penawaran pada lelang hari ini dipengaruhi oleh sentimen negatif yang tengah menyelimuti pasar obligasi. Sentimen ini berasal dari potensi gagal bayar utang (default) yang dialami oleh China Evergrande, perusahaan properti asal China.