Volume Pengiriman JNE Meningkat Lebih dari 20% Hingga Kuartal III-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa logistik, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mencatatkan peningkatan volume pengiriman lebih dari 20% hingga kuartal III-2022. Pihaknya berharap, capaian ini dapat terus konsisten tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya. 

VP Marketing JNE Eri Palgunad menuturkan bahwa JNE cukup optimistis bisnis jasa layanan kurir punya peluang pertumbuhan yang pesat ke depannya. Ini sejalan dengan perkembangan e-commerce dan pertumbuhan UMKM yang begitu cepat, sehingga kebutuhan akan pengiriman barang ikut merasakan peningkatan yang signifikan.

"Kami berharap dapat terus memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan dan tetap mempertahankan tarif yang kompetitif sesuai dengan harapan pelanggan," ujar Eri, kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10). 


Baca Juga: JNE Proyeksikan Volume Pengiriman Paket Tumbuh 40% Hingga Akhir Tahun

Dia melanjutkan, dalam menjalankan proses pengiriman, JNE akan terus melakukan pengembangan dalam strategi distribusi, yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan semua moda transportasi, baik udara, darat dan laut, sehingga tetap mempertahankan kualitas pelayanan dengan?biaya kirim yang kompetitif

"Seperti yang sudah berjalan saat ini, JNE berkolaborasi dengan WMS (Westbike Messenger Service) di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Medan, Lampung, Surabaya dan kota lainnya, serta pemanfaatan HUB atau titik-titik distribusi untuk efektifitas pengiriman ke pelanggan," sebut Eri. 

JNE juga terus melakukan inovasi melalui strategi distribusi yang efektif untuk memaksimalkan efektifitas operasional. Strategi ini salah satunya direalisasikan lewat ekspansi jaringan JNE yang saat ini sudah mencapai 8.000 lebih jaringan nasional dengan target penambahan jaringan sebesar 15% di seluruh Indonesia. 

Eri juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menaikkan biaya pengiriman, seiring dengan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Harga BBM Naik di Beberapa SPBU, Begini Strategi JNE

Menurutnya, meskipun BBM bukan merupakan komponen dominan dalam penentuan biaya kirirm, namun sedikit banyak akan berpengaruh pada beban biaya operasional secara keseluruhan, sehingga sebagai operator logistik, perusahaan harus mencari solusi yang terbaik

"Dan terkait dengan adanya penyesuaian harga BBM yang terjadi, JNE telah melakukan antisipasi melalui cost variable lainnya agar JNE dapat terus mempertahankan kualitas pelayanan prima kepada seluruh pelanggan. Sampai saat ini kami belum ada keputusan dari pihak manajemen untuk menaikkan biaya pengiriman, sehingga belum ada hitungan kenaikan tarif pengiriman dan belum diketahui jumlah persentasenya," jelas Eri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .