Volume penjaminan naik, laba Jamkrindo tumbuh 16%



JAKARTA. Pada semester I-2015, Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) membukukan laba sebesar Rp 314,04 miliar. Nilai tersebut tumbuh 16,02% dari capaian semester I-2014 yang Rp 270,68 miliar. Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakan, kontribusi laba berasal dari peningkatan tiga hal. Yakni imbal jasa penjaminan, pendapatan investasi dan pendapatan lain-lain (subrogasi). Selain itu, total volume penjaminan kredit selama enam bulan 2015 ini juga mengalami kenaikan. Nilai volume penjaminan tercatat Rp 25,856 triliun atau meningkat 150,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. “Hingga akhir 2015, perusahaan menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 81,78 triliun,” kata Diding dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8). Direktur Penjaminan, Bank Bakti Prasteyo menambahkan, kendati volume masih didominasi penjaminan bank, namun sektor penjaminan nonbank mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Tercatat penjaminan nonbank tumbuh 451,94% dari sebelumnya hanya Rp702,29 miliar di semester I-2014 menjadi Rp 3,17 triliun di semester I-2015. Pendapatan penjaminan tersebut meliputi pendapatan dari 13 produk penjaminan, yaitu penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan bank garansi/kontra garansi, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, dan penjaminan distribusi barang.

Selain itu juga ada penjaminan kredit multiguna, penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), surety bond, penjaminan kredit BPR/BPRS, penjaminan KPR Sejahtera FLPP, customs bond, penjaminan keagenan kargo, dan penjaminan invoice financing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan