JAKARTA. Harga batubara yang melandai melemahkan kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sepanjang tahun lalu. Pendapatan Adaro turun 6,6% menjadi US$ 3,72 miliar sementara laba bersih ADRO turun 30,6% menjadi US$ 383 juta. "Usaha kami dipengaruhi oleh pasar batubara dunia sehingga tidak dapat terhindar dari dampak pelemahan harga batubara di 2012," jelas Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro dalam rilis Rabu (20/3). Volume penjualan dan harga rata-rata Adaro sepanjang tahun lalu memang menurun. Lihat saja, produksi Adaro turun 1% ketimbang tahun lalu menjadi 47,2 juta ton. Imbasnya penjualan Adaro melorot 4,3% menjadi 48,6 juta ton. Pada saat bersamaan, rata-rata harga batubara Adaro di tahun 2012 turun 3,1%. Padahal, biaya justru naik 8,9% menjadi US$ 38,85 per ton. Berbagai persoalan itulah yang menyebabkan kinerja ADRO tak menggembirakan.
Volume penjualan batubara, kikis kinerja Adaro
JAKARTA. Harga batubara yang melandai melemahkan kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sepanjang tahun lalu. Pendapatan Adaro turun 6,6% menjadi US$ 3,72 miliar sementara laba bersih ADRO turun 30,6% menjadi US$ 383 juta. "Usaha kami dipengaruhi oleh pasar batubara dunia sehingga tidak dapat terhindar dari dampak pelemahan harga batubara di 2012," jelas Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro dalam rilis Rabu (20/3). Volume penjualan dan harga rata-rata Adaro sepanjang tahun lalu memang menurun. Lihat saja, produksi Adaro turun 1% ketimbang tahun lalu menjadi 47,2 juta ton. Imbasnya penjualan Adaro melorot 4,3% menjadi 48,6 juta ton. Pada saat bersamaan, rata-rata harga batubara Adaro di tahun 2012 turun 3,1%. Padahal, biaya justru naik 8,9% menjadi US$ 38,85 per ton. Berbagai persoalan itulah yang menyebabkan kinerja ADRO tak menggembirakan.