Volume Penjualan dan Produksi Batubara Golden Energy (GEMS) Naik pada Semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) merealisasikan volume produksi dan penjualan batubara tumbuh dua digit di periode Januari-Juni (semester I) 2023. Adapun di sisa tahun ini, GEMS masih melihat prospek bisnis yang cerah meski harga batubara melandai. 

Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudiman menjelaskan realisasi produksi batubara hingga Juni 2023 sebesar 20,4 juta ton lebih tinggi 16% dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu, 

“Sedangkan realisasi penjualan sebesar 20,2 juta ton lebih tinggi 12% dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu,” jelasnya kepada Kontan.co.id dikutip Kamis (9/8). 


Melihat realisasi volume produksi dan penjualan yang positif di tengah tahun ini, Sudin optimistis terhadap prospek bisnis di semester II 2023, meskipun harga batubara turun cukup tajam pada semester I tahun 2023. 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Mengakuisisi Perusahaan Panas Bumi, Segini Nilainya

Namun, menurutnya peluang GEMS masih terbuka lebar dan kebutuhan batubara di dalam negeri maupun luar negeri masih tinggi. 

Meski demikian, tetap ada tantangan yang dihadapi GEMS di sisa tahun ini. Beberapa tantangan itu ialah mengendalikan biaya dengan baik agar perusahaan tetap mampu menjaga kinerja keuangan di tengah tekanan harga batubara global.

Sampai dengan Juni 2023, GEMS telah merealisasikan belanja modal senilai US$ 9,2 juta yang sebagian besar untuk pengembangan fasilitas pelabuhan, hauling road, dan pengembangan teknologi digital.

Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, di sepanjang tahun ini GEMS mengincar volume penjualan 40 juta hingga 41 juta ton batubara. Adapun sebanyak 65%-67% dari target penjualan tersebut dialokasikan untuk pasar ekspor.

Pangsa pasar GEMS di tahun ini masih sama seperti tahun lalu yakni utamanya ke China, India, dan ASEAN. 

Secara konsolidasi, GEMS sudah mengantongi restu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memproduksi 40,3 juta ton batubara berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB).

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Pertahankan Target Penjualan Hingga 64 Juta Ton Batubara

Secara terperinci, rencana produksi konsolidasi tersebut berasal dari rencana produksi Borneo Indobara (BIB) 36 juta ton, Bara Sentosa Lestari (BSL) 2 juta ton, dan PT Kuansing Inti Makmut (KIM) 2,3 juta ton. 

Sebanyak 0,9 juta ton dari target penjualan 40-41 juta ton lainnya direncanakan direalisasi lewat skema trading.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi