KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) diekspektasikan meningkat seiring dengan kenaikan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan dalam risetnya Jumat (8/10) megungkapkan, peluncuran sejumlah produk baru seperti Samsung Galaxy Z Flip 3, iPhone13, Xiaomi Redmi 10, dan Realme GT ME juga akan mendorong volume penjualan tersebut. Dalam riset tersebut diungkapkan, walau volume penjualan perangkat seluler tercatat menurun sejak 2018, ERAA berhasil menjaga momentum pertumbuhan pendapatan dikarenakan porsi penjualan
smartphone lebih tinggi dibandingkan porsi penjualan
feature phone. Feature phone ialah perangkat yang tergolong tidak begitu canggih yang memiliki harga jual lebih rendah daripada
smartphone. Ke depan, Henan Putihrai Sekuritas memproyeksikan ERAA masih dapat menjaga pertumbuhan pendapatannya seiring dengan masih kuatnya permintaan terhadap produk
smartphone dan perangkat berteknologi tinggi lainnya. Mengingat, kehadiran teknologi 5G akan mendorong masyarakat untuk mengganti perangkat mereka saat ini dengan perangkat yang baru.
Baca Juga: Saham INDF dan ICBP menggeliat, catat rekomendasi berikut Selain itu, potensi pasar yang terlihat masih besar, yaitu 38% dari populasi Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial yang lebih gemar perangkat teknologi. Adapun tingkat penetrasi internet Indonesia tergolong masih rendah, hanya 74% dibandingkan Malaysia sebesar 84%. Di sisi lain, kenaikan pengguna
e-commerce diproyeksi meningkat sebesar 25% CAGR pada 2019-2025. Asal tahu saja, tingkat marjin segmen aksesoris tercatat 20%, atau lebih tinggi dari Ponsel dan Tablet yang tercatat 10-11%. Oleh karenanya, ERAA berencana memperluas tampilan penjualan produk-produk aksesorisnya, seperti
smartwatch, drone, robotic vacuum clenaer, dan peralatan IoT lainnya. Ini dilakukan guna meningkatkan kontribusi segmen tersebut terhadap total pendapatan yang saat ini hanya 7-8%. Ke depan, Henan Putihrai Sekuritas mengekspektasikan pertumbuhan pendapatan ERAA juga datang dari pembukaan
outlet JD Sports di kuartal I 2022, yang akan menambah segmen produk baru yakni sport
fashion. Pendapatan juga akan didorong dari Erafone Cloud Retail Partner (Erafone CRP), Ini dapat mempercepat ekspansi gerai-gerai barunya, sebab skema tersebut memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha individu untuk menjadi mitra kerja sama perusahaan. Selain itu, pertumbuhan pendapatan juga akan terdorong strategi bisnis ERAA’s New Way of Shopping yang mengkombinasikan model bisnis secara
offline dan
online. Kontribusinya terhadap total pendapatan diharapkan dapat terus meningkat dari saat ini 10%.
Baca Juga: Pemulihan volume pasien dan aksi ekspansi jadi pendongkrak kinerja MIKA ke depan Asal tahu saja, di tahun 2021 diproyeksikan pendapatan ERAA menyentuh Rp 42,04 triliun. Sementara itu, laba bersihnya bisa mencapai Rp 1,01 triliun. Adapun untuk tahun 2022, pendapatan ERAA diprediksi bisa mencapai Rp 48,56 triliun dengan laba bersih Rp 1,2 trilun. "Pada harga saham saat ini 585, ERAA diperdagangkan pada 9,2/7,8 kali dari 21F/22F P/E, secara signifikan berada di bawah P/E rata-ratanya dalam 5 tahun terakhir yang sebesar 13 kali," jelas Steven dalam riset tersebut. Adapun saham ERAA direkomendasikan
buy dengan target harga Rp 800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi