KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil menorehkan kinerja ciamik sepanjang enam bulan pertama 2021. Emiten produsen semen ini mencatatkan volume penjualan total 8,19 juta ton sepanjang enam bulan pertama 2021, naik 11,3% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 7,36 juta ton. Secara rinci, penjualan ini terdiri atas penjualan domestik 7,97 juta ton atau naik 8,8% dan penjualan ekspor sebesar 222.000 ton atau melesat 513,4% secara tahunan. Adapun pangsa pasar Indocement untuk semester I-2021 adalah 25,6%. Volume penjualan INTP di luar Jawa tumbuh sebesar 10,6% dengan pangsa pasar 15,7%, yang mana lebih tinggi dari pertumbuhan di WilayahJawa yakni sebesar 3,0% dengan pangsa pasar 34,3%. Peningkatan penjualan di luar Jawa terutama berada di wilayah Sulawesi dengan pertumbuhan volume penjualan sebesar 61,3% dengan pangsa pasar 8,9%.
INTP Chart by TradingView Hasilnya, INTP membukukan kenaikan pendapatan neto sebesar 8,0% menjadi Rp 6,66 triliun dibandingkan dengan pendapatan pada semester I-2020 sebesar Rp 6,17 triliun. INTP mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 6,5% menjadi Rp 4,57 triliun, seiring dengan pertumbuhan volume penjualan keseluruhan. Namun, INTP berhasil menjaga persentase kenaikan biaya lebih rendah dari persentase kenaikan volume penjualan meskipun terjadi peningkatan harga batubara. “Hal ini disebabkan oleh upaya berkelanjutan pada peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan batubara bernilai kalori rendah atau low calorie value (LCV), termasuk pengoperasian kiln-kiln yang paling efisien,” terang manajemen Indocement dalam keterangan resminya, Selasa (3/8). Hasilnya, marjin laba bruto meningkat 1,0% menjadi 31,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 30,4%. Marjin laba usaha meningkat 3,5%, dari semula 6,1% menjadi 9,6% dan marjin pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA meningkat 3,7% menjadi 19,2%. INTP mencatatkan pendapatan keuangan-neto lebih rendah pada semester I-2021 menjadi Rp76,8 miliar, yang disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga sebagai akibat dari penurunan suku bunga secara progresif oleh Bank Indonesia. Alhasil, laba periode berjalan produsen semen merk Tiga Roda ini melesat 24,8% menjadi Rp 586,6 miliar dibandingkan dengan laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 470,0 miliar. Editor: Herlina Kartika Dewi