KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (
INTP) berhasil tumbuh positif dalam lima bulan pertama 2021. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tungggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan, volume penjualan semen mencapai 6,2 juta ton di periode Januari-Mei 2021. Marcos menyebut, pencapaian ini lebih tinggi 10% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, di bulan Mei sendiri, produsen semen merk Tiga Roda ini mencatatkan volume penjualan semen sebesar 900.000 ton. Realisasi ini naik 12,5% dari volume penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 800.000 ton. “Kenaikan ini disebabkan optimisme dunia usaha yang lebih baik dibandingkan dengan mei tahun lalu dimana pandemi Covid-19 mulai tinggi,” jelas doa kepada Kontan.co.id, Jumat (18/6). Dus, dengan melihat kondisi saat ini, INTP optimistis target pertumbuhan volume penjualan sebesar 4% untuk tahun 2021 dapat tercapai.
Baca Juga: Penjualan semen Indocement (INTP) naik 12,5% yoy menjadi 900.000 ton di Mei 2021 Tumbuhnya penjualan
INTP juga dibarengi dengan moncernya pertumbuhan penjualan semen secara nasional. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen domestik tumbuh 19% yoy, dari sebelumnya 3,09 juta ton di Mei 2020 menjadi 3,68 juta ton pada akhir Mei lalu.
Sedangkan, volume penjualan domestik dalam lima bulan pertama naik 6% secara yoy dari sebelumnya 22,14 juta ton menjadi 23,45 juta ton. Penjualan sepanjang Januari-Mei 2021 naik 2% dari pertumbuhan sepanjang empat bulan pertama 2021 yang hanya 4%. Analis CGS CIMB Sekuritas Ricky HO dan Linggarsari Halim menyebut, pertumbuhan penjualan semen yang mencapai dua digit di bulan Mei 2021 terutama didorong oleh pemulihan yang solid dalam penjualan semen kantong (semen sak) yang tumbuh hingga 22% secara tahunan. Tumbuhnya penjualan semen kantong dipengaruhi oleh kegiatan renovasi rumah dan kembalinya dana ke wilayah perdesaan. Sementara itu, penjualan semen curah (semen bulk) mencatat pertumbuhan 7% yoy di bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari