Volume Penjualan Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tumbuh 25% Selama 2023



 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mampu mencatatkan peningkatan volume penjualan hingga 25% sepanjang 2023, meski harga CPO mengalami penurunan.

Melalui implementasi strategi yang dilakukan sepanjang 2023, SMSS berhasil menghasilkan tandan buah segar (TBS) sebesar 2,34 juta Metrik Ton (MT) dengan jumlah produksi produk sawit sebesar 2,19 juta MT.

TBS dari perkebunan inti sebanyak 1,72 juta metrik ton pada 2023 turun sebesar 7,48% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Adapun pada 2022, produksi produksi TBS SMSS mencapai 1,86 juta MT.


Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana Jap Hartono menjelaskan penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya lama penyinaran matahari. Namun volume penjualan mengalami kenaikan 25% secara tahunan. 

Baca Juga: Begini Strategi Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Hadapi Efek El Nino pada 2024

Kemudian produksi Crude Palm Oil (CPO) SSMS sepanjang 2023 mencapai 518.819 MT. Angka tersebut meningkat sebesar 2,11% secara tahunan dari hasil produksi di 2022 sebesar 508.100 MT.

"Dengan produktivitas tersebut, secara umum, kinerja SSMS selama 2023 telah memenuhi target yang ditetapkan. Kami mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 518 miliar," jelas Jap Hartono dalam paparannya, Kamis (25/4).

Pada segmen hilir, SSMS telah memproduksi dan menjual Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Olein, Stearin, Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).

SSMS memiliki pabrik refinery dan fraksinasi yang masing-masing memiliki total kapasitas produksi sebesar 2.500 ton CPO per hari atau 850.000 ton CPO per tahun dan 2.500 ton RBDPO per hari atau 850.000 MT RBDPO per tahun.

 
SSMS Chart by TradingView

"Hingga akhir tahun 2023, kegiatan usaha SSMS didukung oleh 10 anak perusahaan dengan pengelolaan kegiatan usaha yang terintegrasi dari perkebunan hingga pabrik kernel crushing," kata Jap Hartono. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari