KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (
INTP) mencatatkan volume penjualan sekitar 1,3 juta ton sepanjang April 2021. Analis BRI Danareksa Sekuritas Maria Renata menyebut, penjualan tersebut didorong oleh penjualan semen curah (
bulk) yang naik sebesar 18,9% secara
year-on-year (yoy), sementara penjualan semen sak (kantong) tumbuh 8,3% yoy. Maria menilai, pertumbuhan ini menunjukkan laju pembangunan infrastruktur yang lebih cepat dan dimulainya proyek-proyek baru sebelum libur Lebaran. Secara akumulasi, INTP telah menjual 5,12 juta ton semen sepanjang empat bulan pertama 2021 atau naik 3,3% yoy. Penjualan di Jawa Barat menurun 0,6% yoy karena penjualan yang lemah pada periode Februari. Di sisi lain, wilayah Sumatra mencatat pertumbuhan yang cukup kuat, naik 12,4% yoy menjadi 0,58 juta ton dan berkontribusi 11,3% terhadap penjualan.
Baca Juga: Bisi International (BISI) membidik kenaikan laba 30% tahun ini Laju pertumbuhan terkuat terlihat pada penjualan di wilayah Sulawesi yang naik sebesar 67,4% yoy, didukung oleh relokasi terminal apung (floating terminal) dari Kalimantan Timur ke Konawe, Sulawesi Tenggara, sejak Mei 2020. Adapun
market share atau pangsa pasar INTP berada pada angka 25,9% per April 2021, naik dari sebelumnya di angka 25,4% pada April tahun sebelumnya.
Penjualan semen INTP sepanjang empat bulan pertama 2021 mencerminkan 30,6% dari target volume penjualan akhir tahun yang dipasang BRI Danareksa Sekuritas, yakni sebesar 16,8 juta ton. Namun, Maria memperkirakan pertumbuhan volume penjualan INTP tahun ini hanya sebesar 3,5%, yang mana lebih konservatif daripada estimasi manajemen yang mencapai sebesar 5%. Hal ini karena penjualan di bulan Mei diperkirakan bakal lebih rendah daripada di bulan April karena adanya libur Lebaran.
Baca Juga: Volume penjualan Indocement (INTP) naik 13% sepanjang April 2021 “Target pertumbuhan yang konservatif tersebut juga mempertimbangkan fakta bahwa pandemi belum berakhir,” tulis Maria dalam riset, Selasa (18/5). Tahun ini, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pendapatan INTP akan mencapai Rp 15,34 triliun (naik 8,14%) dengan laba bersih mencapai Rp 1,98 triliun atau naik 9,68%. BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 16.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi