Volume perdagangan ikan Indonesia kuartal II-2018 naik 7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume perdagangan ikan Indonesia pada kuartal ii-2018 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu.

Mengutip data Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk produk perikanan mati volume perdagangan mencapai 517.951 ton naik 7,77% dan produk perikanan hidup tercatat sebanyak 10,8 miliar ekor atau naik 6,87% yoy.

Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Rini menjelaskan bahwa kenaikan volume perdagangan tersebut terlihat relatif merata di seluruh daerah Indonesia lantaran adanya peningkatan permintaan produk-produk perikanan Indonesia untuk pasar dalam maupun luar negeri.


"Kualitas kita sudah sesuai dengan permintaan dan berada di harga yang tepat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/6).

Menurutnya, dari kebanyakan produk yang diekspor, komoditas udang menduduki posisi tertinggi. Rini menambahkan, adapun angka volume perdagangan produk ikan mati sebanyak 7,77% dan perdagangan ikan hidup sebanyak 6,87% sudah termasuk dalam capaian ekspor dan lintas dalam negeri.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Perinus) Dendi Anggi Gumilang mengaku industri ikan memang sedang mendaki.

Hingga tengah tahun, pendapatan perusahaan plat merah ini telah tercatat di kisaran Rp 480 miliar atau sudah hampir separuh dari target pendapatan tahunan di Rp 1,1 triliun.

Adapun fokus Perinus saat ini masih di perdagangan ikan dalam negeri, namun Dendi tidak menutup kemungkinan untuk ekspor salah satu langkahnya adalah dengan berencana untuk menambah alat produksi kapal tangkap dan alat tampung perusahaan.

"Target tahun ini volume tangkap akan naik, sekarang kami sedang proses pembuatan kapal baru sebanyak hampir 5 kapal," jelas Dendi. Menurutnya, lima kapal tersebut memiliki ukuran bervariasi dari besaran 30 Gross Tonnage (GT) hingga 150 Gt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto