Volume produksi batubara UNTR merosot 55%



JAKARTA. Koreksi harga batubara mendorong PT United Tractors Tbk (UNTR) mengurangi produksi komoditas tersebut. Selama April 2015, volume produksi batubara UNTR 298.000 ton, anjlok 55% daripada produksi sepanjang April 2014 sebesar 657.000 ton.

Adapun total produksi batubara UNTR selama empat bulan pertama tahun ini sebesar 2,011 juta ton. Jumlah ini menurun 13% ketimbang produksi batubara di periode sama tahun lalu yang sebesar 2,30 juta ton.

Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Lubis bilang, manajemen UNTR sengaja menurunkan produksi demi efisiensi biaya produksi. Setelah Juni nanti, UNTR juga akan mengurangi produksi batubara pada tiga konsesi tambangnya, yaitu Prima Multi Mineral di Kalimantan Selatan, Tuah Turangga Agung dan Duta Nurcahya di Kalimantan Tengah. Besaran persentase penurunan volume produksi batubara bervariasi.


Selanjutnya, UNTR fokus memproduksi batubara di konsesi Asmin di Kalimantan Tengah. "Produksi batubara dari konsesi Asmin akan ditingkatkan sehingga bisa mengimbangi penurunan produksi di tiga konsesi lainnya," katanya kepada KONTAN, Senin (8/6).

Sementara itu, anak usaha UNTR yang bergerak di bidang jasa pertambangan, PT Pamapersada Nusantara, memproduksi batubara sebanyak 8,5 juta ton selama April 2015. Jumlah ini menyusut 9,57% dibandingkan produksi batubara pada April 2014. Produksi overburden Pamapersada sebesar 63,1 juta bank cubic meter (bcm) pada April 2015, menurun 5,82% dibandingkan produksi overburden pada April 2014 sebesar 67 juta bcm.

Selama empat bulan pertama tahun ini, Pamapersada memproduksi batubara sebanyak 36 juta ton. Jumlahnya menurun 7,69% dibandingkan realisasi pada periode sama tahun lalu sebanyak 39 juta ton. Sedangkan produksi overburden Pamapersada selama Januari hingga April 2015 menurun 12% year-on-year (yoy) menjadi 238 juta ton.

Di bisnis alat berat, pada April 2015, UNTR menjual 966 unit alat berat Komatsu. Jumlahnya turun 39% dibandingkan April 2014. Dari jumlah tersebut, sekitar 328 unit dipasarkan ke sektor pertambangan. Kemarin, harga saham UNTR turun 1,58% menjadi Rp 21.850 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa