KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (
TINS) membukukan penurunan kinerja operasional hingga kuartal III-2022. Di mana, produksi bijih timah TINS pada periode ini tercatat sebesar 14.502 ton, turun 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 17.929 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35% atau 5.004 ton berasal dari penambangan darat. Sedangkan 65% atau 9.498 ton berasal dari penambangan laut. Produksi logam timah pada periode ini juga menurun 26% menjadi 14.130 metrik ton dari sebelumnya sebesar 19.120 metrik ton di periode yang sama tahun lalu.
Bersamaan, penjualan logam timah pada periode ini juga menurun 20% menjadi 15.325 metrik ton dari sebelumnya 19.059 metrik ton pada periode yang sama tahun lalu. Meski volume penjualan menurun, emiten pelat merah ini mencatatkan kenaikan harga jual rerata alias
average selling price (ASP) logam timah pada sembilan bulan pertama 2022. Adapun ASP yang direalisasikan TINS sebesar US$ 35.026 per metrik ton, naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 30.158 per metrik ton.
Baca Juga: Kuartal III 2022, PT Timah (TINS) Bukukan Laba Rp 1,14 Triliun Kenaikan ASP inilah yang menopang kinerja keuangan TINS. Emiten yang berbasis di Bangka Belitung ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,14 triliun per kuartal ketiga 2022. Jumlah ini melesat 87,28% dari realisasi laba bersih TINS di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 611,89 miliar. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. TINS membukukan pendapatan senilai Rp 10,18 triliun, naik 5,05% dari pendapatan yang direalisasikan pada periode yang sama tahu lalu, yakni Rp 9,69 triliun. Indikasi membaiknya performa finansial TINS terlihat dari beberapa rasio seperti
quick ratio sebesar 43%,
current ratio sebesar 191%,
gross profit margin sebesar 22%, net profit margin sebesar 11%,
debt to asset ratio sebesar 22%, dan
debt to equity ratio sebesar 42%. “Kami optimistis dapat membukukan kinerja positif hingga akhir tahun 2022. Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha”, kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah, Fina Eliani, Rabu (9/11).
Posisi nilai aset TINS pada kuartal ketiga tahun 2022 sebesar Rp 13,3 triliun, turun 10% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 14,7 triliun. Rinciannya, posisi liabilitas sebesar Rp 6,1 triliun, turun 27% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 8,4 triliun. Sementara posisi ekuitas sebesar Rp 7,1 triliun, naik 13% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 6,3 triliun. Posisi kas dan setara kas TINS naik 27% menjadi Rp 1,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,1 triliun. Pinjaman bank,
liabilitas supplier financing dan utang obligasi turun menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari