KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melihat adanya risiko volume subsidi energi bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg dan listrik tahun ini akan melampaui target yang sudah ditentukan. Direktur Jendral Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, potensi terlampauinya volume subsidi energi disebabkan pola konsumsi yang belum bisa dikendalikan secara optimal sebagaimana terjadi pada tahun lalu. Dus, Isa meminta adanya pengendalian konsumsi ke otoritas terkait. “Mengenai outlook subsidi energi dan kompensasi BBM, LPG, dan kami terus cermati hal itu. Kami terus mencermati hal tersebut karena ada potensi untuk itu (melebihi target) dan kami terus bekerja sama dengan badan usaha Pertamina dan PLN khsusunnya untuk bisa mengendalikan volume dr BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi,” tutur Isa dalam konferensi pers APBN KITA, Jumat (11/8).
Volume Subsidi dan Kompensasi Energi Tahun Ini Berpotensi Jebol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melihat adanya risiko volume subsidi energi bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg dan listrik tahun ini akan melampaui target yang sudah ditentukan. Direktur Jendral Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, potensi terlampauinya volume subsidi energi disebabkan pola konsumsi yang belum bisa dikendalikan secara optimal sebagaimana terjadi pada tahun lalu. Dus, Isa meminta adanya pengendalian konsumsi ke otoritas terkait. “Mengenai outlook subsidi energi dan kompensasi BBM, LPG, dan kami terus cermati hal itu. Kami terus mencermati hal tersebut karena ada potensi untuk itu (melebihi target) dan kami terus bekerja sama dengan badan usaha Pertamina dan PLN khsusunnya untuk bisa mengendalikan volume dr BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi,” tutur Isa dalam konferensi pers APBN KITA, Jumat (11/8).