KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersama DPR RI Komisi VII dan XI telah menyepakati volume subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Asumsi Dasar Rancangan APBN 2024. Namun, subsidi BBM Pertalite tidak ditetapkan atau dibuat transparan dalam rancangan tersebut. Direktur Eksekutif Institute fo Development and of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan tidak adanya transparansi penetapan volume subsidi Pertalite dalam rancangan bisa membuat anggaran jebol karena ia memprediksi penggunaan bahan bakar jenis tersebut bisa menembus volume hingga 30 juta kilo liter (KL) di tahun depan. “Karena ini enggak dipatok di 2024, maka pemerintah enggak konsisten untuk mengurangi subsidi pertalite,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (18/6).
Volume Subsidi Pertalite Tidak Transparan, Anggaran Bisa Jebol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersama DPR RI Komisi VII dan XI telah menyepakati volume subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Asumsi Dasar Rancangan APBN 2024. Namun, subsidi BBM Pertalite tidak ditetapkan atau dibuat transparan dalam rancangan tersebut. Direktur Eksekutif Institute fo Development and of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan tidak adanya transparansi penetapan volume subsidi Pertalite dalam rancangan bisa membuat anggaran jebol karena ia memprediksi penggunaan bahan bakar jenis tersebut bisa menembus volume hingga 30 juta kilo liter (KL) di tahun depan. “Karena ini enggak dipatok di 2024, maka pemerintah enggak konsisten untuk mengurangi subsidi pertalite,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (18/6).