KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pengelolaan kas atau cash managemen system (CMS) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami pertumbuhan sejalan dengan perbaikan dan inovasi produk maupun solusi keuangan digital yang terus digalakkan perseroan di tengah pandemi Covid-19. Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, BNI mencatat volume transaksi CMS Rp 591 triliun atau tumbuh 32% secara year on year (YoY). Kenaikan volume transaksi seiring dengan melonjaknya frekuensi transaksi hingga 83% menjadi 54,2 juta. Pemimpin Divisi Jasa Transaksional BNI Agung Kurniawan mengatakan, pendapatan atau fee based income (FBI) perseroan dari CMS meningkat 20% YoY per Februari. Hanya saja, dia tidak merincinya nilainya. Secara total, BNI telah membukukan FBI dari transactional banking sebesar Rp 150,5 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini, termasuk dari bisnis CMS. "Tahun 2021, Kami tetap berkomitmen untuk mendorong FBI, pertumbuhan CASA dan penurunan Cost of Fund melalui peningkatan transaksi nasabah dengan cash management BNI," kata Agung pada KONTAN, Selasa (23/3).
Volume transaksi CMS BNI tumbuh 32% sepanjang 2 bulan pertama tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pengelolaan kas atau cash managemen system (CMS) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami pertumbuhan sejalan dengan perbaikan dan inovasi produk maupun solusi keuangan digital yang terus digalakkan perseroan di tengah pandemi Covid-19. Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, BNI mencatat volume transaksi CMS Rp 591 triliun atau tumbuh 32% secara year on year (YoY). Kenaikan volume transaksi seiring dengan melonjaknya frekuensi transaksi hingga 83% menjadi 54,2 juta. Pemimpin Divisi Jasa Transaksional BNI Agung Kurniawan mengatakan, pendapatan atau fee based income (FBI) perseroan dari CMS meningkat 20% YoY per Februari. Hanya saja, dia tidak merincinya nilainya. Secara total, BNI telah membukukan FBI dari transactional banking sebesar Rp 150,5 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini, termasuk dari bisnis CMS. "Tahun 2021, Kami tetap berkomitmen untuk mendorong FBI, pertumbuhan CASA dan penurunan Cost of Fund melalui peningkatan transaksi nasabah dengan cash management BNI," kata Agung pada KONTAN, Selasa (23/3).