Volume transaksi di BBJ mulai ramai



JAKARTA. Volume transaksi perdagangan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mulai ramai. Berdasarkan data BBJ, sampai dengan Agustus 2010, total transaksi BBJ sudah mencapai 530.092 lot. Angka ini naik 22,74% jika dibandingkan dengan volume transaksi pada bulan Juli yang hanya sebanyak 431.886 lot. Sementara, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 342.691 lot, total volume transaksi BBJ juga naik tinggi.

Roy Sembel, Direktur BBJ menjelaskan, kenaikan transaksi tersebut terjadi akibat adanya sosialisasi dan edukasi dari sejumlah perusahaan berjangka (futures) sehingga membuat para pelaku pasar makin giat bertransaksi. "Kegiatan sosialisasi cukup intensif dalam dua bulan terakhir," terang dia.

Sementara itu, Radityo Setyo Wibowo, pengamat pasar berjangka menilai, pemasaran dan edukasi yang dilakukan oleh perusahaan futures memang membuka mata para pelaku pasar. Tak hanya itu, para pelaku pasar saat ini juga mulai melihat peluang di pasar emas. Tak heran, transaksi emas mulai naik. Dari data Agustus, total perdagangan multilateral emas mencapai 266 lot. Padahal pada bulan Juli volume perdagangan emas hanya mencapai 166 lot.


Secara total transaksi dari perdagangan multilateral pada bulan Agustus 2010 juga mengalami kenaikan menjadi 440 lot. Padahal pada bulan Juli 2010 kemarin total transaksi hanya mencapai 221 lot. Selain didukung dari kenaikan transaksi emas. Ada juga transaksi olein yang naik 156 lot. Padahal pada bulan Juli tidak ada transaksi sama sekali. Tak hanya dari perdagangan multilateral. Perdagangan Over The Counter (OTC) juga mengalami kenaikan menjadi 529.652 lot. Padahal sebelumnya, perdagangan OTC pada bulan Juli 2010 hanya mencapai 431.665 lot.

Kenaikan volume transaksi ini menurut Radityo juga disebabkan adanya peningkatan harga sehingga membuat para pelaku pasar makin giat bertransaksi. "Tren indeks naik membuat momentum sendiri. Potensi sumbangsih terhadap volume yang ada," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie