Volume transaksi harian BKDI nyaris mencapai 4.000 lot



JAKARTA. Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) menangguk untung dari fluktuasi harga crude palm oil (CPO). Sepekan terakhir, bursa ini berhasil mempertahankan volume transaksi CPO di atas 2.000 lot sehari. Bahkan, pada Selasa (27/10) lalu, BKDI berhasil mencatatkan volume kontrak CPOTR hingga 3.850 lot sehari.Direktur BKDI Arwadi J.Setiabudi menyebut beberapa faktor yang menyebabkan terangkatnya volume transaksi hingga bertahan di atas 2000 lot, bahkan hampir menyentuh 4000 lot. Pertama, harga CPO yang fluktuatif sehingga memicu naiknya volume transaksi. Selama seminggu ini, harga CPO di Bursa Malaysia cenderung naik menyentuh rekor US$ 992 per ton. Namun, penguatan diselingi koreksi karena rebound dollar dan koreksi minyak mentah.Pergerakan serupa juga terjadi di dalam negeri. Di awal pekan (25/10), kontrak CPOTR untuk pengiriman Januari 2011 bertengger di Rp 8.875 per kg. Namun, pada pertengahan minggu sempat turun ke Rp 8.750, hingga kemudian melaju ke level tertinggi di Rp 8.900 pada Kamis (28/10). Selain itu, jumlah pialang yang aktif bertransaksi bertambah dari semula 10 pialang menjadi 15 pialang saat ini.Lanjut Arwadi, faktor yang juga melejitkan transaksi yaitu semakin kuatnya kabar rencana pemerintah memakai harga CPO di BKDI sebagai referensi untuk penentuan besaran bea keluar. Kabar ini juga menguat di kalangan anggota bursa dan para investor, sehingga mendorong mereka berpartisipasi di bursa."Kalau sebelumnya baru dibahas di Departemen Perdagangan, perkembangan sekarang mulai dibahas antar departemen perdagangan, perindustrian, dan departemen keuangan," ujarnya.Arwadi, masih melihat peluang kenaikan volume transaksi sampai akhir tahun ini. Setidaknya, selama November, dia menargetkan bisa stabil di kisaran 2500-3000 lot sehari.Faktor permintaan yang masih tinggi masih berpotensi menggerakkan fluktuasi harga CPO. Selain itu, korelasi dengan minyak mentah yang berpeluang naik karena musim dingin, sehingga turut mengangkat CPO. "Intinya, selama ada pergerakan harga, apalagi kisarannya lebar dan signifikan, pelaku pasar akan bertransaksi, sehingga volume terangkat," urainya.Analis Askap Futures, Ibrahim juga melihat masih besar peluang BKDI untuk mengangkat likuiditas kontrak CPO. Bahkan, dengan potensi harga CPO yang cenderung naik sampai akhir tahun, dia menduga volume transaksi bisa mencapai 4.000 lot pada November.

"Saya optimis pada 2012, BKDI akan ramai, bisa menyaingi bursa Malaysia. Produksi CPO kita akan jauh lebih besar dibanding Malaysia, sehingga pedagang internasional dan spekulan akan melirik Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie