JAKARTA. Volume transaksi kontrak CPO di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) terus meningkat selama Oktober ini. Sejauh ini, volume transaksi hariannya melebihi 1400 lot sehari.Bahkan, tiga hari terakhir volumenya melampaui 2000 lot. Rinciannya, dari Jumat (8/10) hingga Selasa (12/10), bursa berjangka ini berhasil mencapai transaksi sejumlah 2027 lot, 2565 lot, berikutnya 2749 lot.Lonjakan transaksi ini tidak terlepas dari pergerakan tajam harga CPO dunia. Saat, harga CPO di bursa Malaysia menyentuh rekor US$ 942 per ton (11/10), harga di dalam negeri juga melaju ke Rp 8.480 per kg, dari sebelumnya Rp 7.990 per kg.Direktur BKDI, Arwadi J.Setiabudi menyebut dua hal yang akan sangat memengaruhi volume transaksi adalah pergerakan harga yang fluktuatif pada CPO, dan bertambahnya partisipan di bursa. "Saat ini kedua faktor itu terjadi di bursa, maka pergerakan volumenya cukup hebat," sebutnya.Menurut Arwadi, gejolak harga yang besar, baik naik ataupun turun, menyebabkan pemain di bursa harus mengatur ulang posisinya. Kondisi itu bisa menggenjot volume transaksi.Selain itu, kewajiban transaksi 5% multilateral meski belum signifikan dari sisi penambahan volume, namun cukup memberi pengaruh. Diakuinya, meski belum semua pialang yang bergabung dengan BKDI aktif bertransaksi, namun sejak Oktober ini ada penambahan 4 pialang yang aktif. Maka, saat ini total 7 pialang yang sudah bertransaksi.Arwadi melihat prospek pertambahan volume transaksi kontrak CPO di bursa berjangka kedua di tanah air ini masih besar. Selama Oktober ini, dia menargetkan setidaknya volume harian bisa konsisten di kisaran 2000-2500 lot.Meski begitu, dia menyebut masih belum familiarnya BKDI masih menjadi penghambat laju bursa ini. Untuk itu, BKDI berencana terus melakukan sosialiasi. "Tapi, butuh biaya besar, sehingga setidaknya faktor kewajiban 5% jika efektif akan sangat membantu dongkrak transaksi," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Volume transaksi harian CPO di BKDI lampaui 2000 lot
JAKARTA. Volume transaksi kontrak CPO di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) terus meningkat selama Oktober ini. Sejauh ini, volume transaksi hariannya melebihi 1400 lot sehari.Bahkan, tiga hari terakhir volumenya melampaui 2000 lot. Rinciannya, dari Jumat (8/10) hingga Selasa (12/10), bursa berjangka ini berhasil mencapai transaksi sejumlah 2027 lot, 2565 lot, berikutnya 2749 lot.Lonjakan transaksi ini tidak terlepas dari pergerakan tajam harga CPO dunia. Saat, harga CPO di bursa Malaysia menyentuh rekor US$ 942 per ton (11/10), harga di dalam negeri juga melaju ke Rp 8.480 per kg, dari sebelumnya Rp 7.990 per kg.Direktur BKDI, Arwadi J.Setiabudi menyebut dua hal yang akan sangat memengaruhi volume transaksi adalah pergerakan harga yang fluktuatif pada CPO, dan bertambahnya partisipan di bursa. "Saat ini kedua faktor itu terjadi di bursa, maka pergerakan volumenya cukup hebat," sebutnya.Menurut Arwadi, gejolak harga yang besar, baik naik ataupun turun, menyebabkan pemain di bursa harus mengatur ulang posisinya. Kondisi itu bisa menggenjot volume transaksi.Selain itu, kewajiban transaksi 5% multilateral meski belum signifikan dari sisi penambahan volume, namun cukup memberi pengaruh. Diakuinya, meski belum semua pialang yang bergabung dengan BKDI aktif bertransaksi, namun sejak Oktober ini ada penambahan 4 pialang yang aktif. Maka, saat ini total 7 pialang yang sudah bertransaksi.Arwadi melihat prospek pertambahan volume transaksi kontrak CPO di bursa berjangka kedua di tanah air ini masih besar. Selama Oktober ini, dia menargetkan setidaknya volume harian bisa konsisten di kisaran 2000-2500 lot.Meski begitu, dia menyebut masih belum familiarnya BKDI masih menjadi penghambat laju bursa ini. Untuk itu, BKDI berencana terus melakukan sosialiasi. "Tapi, butuh biaya besar, sehingga setidaknya faktor kewajiban 5% jika efektif akan sangat membantu dongkrak transaksi," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News