KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi korporasi relatif masih menarik di tengah banyaknya sentimen negatif yang terjadi beberapa bulan terakhir. Buktinya, walau dari sisi nilai transaksi masih terbilang rendah, namun volume transaksi obligasi korporasi dalam empat bulan terakhir tumbuh lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah. Data IDX menunjukkan sejak awal tahun volume transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder tumbuh 80,99% (Ytd) dari Rp 17,47 triliun di bulan Januari menjadi Rp 31,62 triliun per April lalu. Sebaliknya, volume transaksi obligasi pemerintah justru turun 19,77% (Ytd) dari Rp 566,27 triliun menjadi Rp 454,31 triliun pada bulan April. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menganggap wajar ketika volume transaksi obligasi korporasi terus meningkat sepanjang tahun ini. Pasalnya, obligasi tersebut relatif lebih tahan terhadap tekanan eksternal. Hal ini didukung pula oleh komposisi kepemilikan dana investor asing dalam pasar obligasi Indonesia rata-rata hanya sekitar 7,5% dalam beberapa tahun terakhir.
Volume transaksi obligasi korporasi tumbuh lebih kencang dibanding transaksi SUN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi korporasi relatif masih menarik di tengah banyaknya sentimen negatif yang terjadi beberapa bulan terakhir. Buktinya, walau dari sisi nilai transaksi masih terbilang rendah, namun volume transaksi obligasi korporasi dalam empat bulan terakhir tumbuh lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah. Data IDX menunjukkan sejak awal tahun volume transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder tumbuh 80,99% (Ytd) dari Rp 17,47 triliun di bulan Januari menjadi Rp 31,62 triliun per April lalu. Sebaliknya, volume transaksi obligasi pemerintah justru turun 19,77% (Ytd) dari Rp 566,27 triliun menjadi Rp 454,31 triliun pada bulan April. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menganggap wajar ketika volume transaksi obligasi korporasi terus meningkat sepanjang tahun ini. Pasalnya, obligasi tersebut relatif lebih tahan terhadap tekanan eksternal. Hal ini didukung pula oleh komposisi kepemilikan dana investor asing dalam pasar obligasi Indonesia rata-rata hanya sekitar 7,5% dalam beberapa tahun terakhir.