KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) lepas dari harga bottom di Rp 50 per saham pada perdagangan Rabu (17/7) ke level Rp 51 per saham. Meski hanya naik Rp 1 atau 2% sehari, saham GOTO sempat naik hingga Rp 52 per saham. Harga saham GOTO berada di level Rp 50 per saham dalam 15 hari perdagangan berturut-turut sejak 26 Juni 2024 lalu. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO merupakan saham dengan volume transaksi terbesar, yakni 9,32 miliar saham atau 34,91% dari total volume transaksi bursa kemarin.
Di belakang GOTO, saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (
BSBK) mencatat volume transaksi 1,64 miliar dan saham PT Bhakti Multi Artha Tbk (
BHAT). Saham BSBK naik 22,08% ke level Rp 94 per saham dalam perdagangan kemarin. Sedangkan saham BHAT stagnan di level Rp 428 per saham.
Baca Juga: Mengenal Sosok Simon Tak Leung Ho, Calon Chief Financial Officer GOTO yang Baru Dalam riset tanggal 18 Juni 2024, analis Maybank Sekuritas Indonesia Etta Rusdiana Putra merekomendasikan
maintain buy dengan target harga Rp 95 per saham. Target harga ini lebih rendah dari sebelumnya Rp 110 per saham. "Kami memperkirakan rugi bersih akan melebar menjadi Rp 2,1 triliun di tahun ini, lebih besar ketimbang prediksi awal di Rp 1,5 triliun," ungkap Etta dalam riset. Tetapi, kerugian ini hanya sementara. Dia memperkirakan, adjusted EBITDA GOTO akan sebesar Rp 981 miliar di tahun depan. Sementara adjusted EBITDA tahun ini diprediksi masih minus Rp 109 miliar.
Baca Juga: Investor Cabut dari Saham Emiten Teknologi, Simak Prospek Kinerjanya Maybank menilai, GOTO merupakan penyedia layanan digital paling terintegrasi di Indonesia. GOTO menawarkan
on demand service seperti pesan antar makanan lewat GoFood, layanan transportasi GoCar dan GoJek,
e-commerce lewat saham minoritas di Tokopedia, serta layanan keuangan digital lewat GoPay, dan bank digital lewat Bank Jago.
"GoTo berada dalam fase pertumbuhan tinggi, disokong oleh promosi dan pemasaran yang agresif," imbuh dia. Etta memperkirakan, ekonomi digital di Indonesia menuju konsolidasi dengan dua pemain utama, Goto dan Grab. Maybank meyakini GOTO akan menjadi pemimpin
on demand services di depan Grab. Sementara GoPay akan bisa menjadi sumber pertumbuhan selanjutnya.
Baca Juga: Harga Saham Top 4 Big Cap Turun Saat IHSG Stagnan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati