Volume Transaksi Stablecoin Tether Paling Besar, Berikut Faktor Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stablecoin Tether (USDT) mencatatkan volume transaksi terbesar dibanding stablecoin lainnya. Berdasarkan data coinmarketcap.com pada Jumat (26/5) per pukul 18.21 WIB, volume transaksi Tether mencapai US$ 19,28 miliar dengan market cap US$ 83,07 miliar. 

Sementara itu, USD Coin (USDC) mencatatkan volume transaksi sebesar US$ 2,53 miliar dengan market cap US$ 29,03 miliar. Binance USD (BUSD) lebih kecil lagi karena volume transaksinya hanya sebesar US$ 1,83 miliar dengan market cap US$ 5,30 miliar. 

Gabriel Rey De Leroy, Direktur Utama crypto exhange Triv mengatakan, volume transaksi Tether menjadi yang terbesar karena merupakan stablecoin yang paling banyak ditransaksikan pemain kripto. Tether sangat memudahkan pemindahan dana dari bursa lokal ke luar negeri dan sebaliknya. 


"Binance Futures yang merupakan market terbesar saat ini menggunakan Tether sebagai pair utamanya sehingga membuat permintaan Tether tetap tinggi," kata Gabriel saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/5). 

Baca Juga: Meme Coin Pepe Naik Drastis, Ini Kata CEO Indodax

Sebagaimana diketahui, stablecoin adalah aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan mata uang fiat atau aset lain dengan nilai yang lebih stabil. Karena nilainya dijamin 1:1 dengan dolar AS, stablecoin dapat menjadi solusi atas volatilitas nilai aset kripto. 

Gabriel melihat, permintaan Tether akan tetap tinggi karena mempertimbangkan faktor-faktor di atas. Apalagi, di Asia, mayoritas aset kripto yang dapat diperjualbelikan menggunakan trading pair USDT. 

Karena nilainya cenderung stabil, Tether sebenarnya bukan untuk diinvestasikan dalam jangka panjang. Namun, jika investor ingin mendapatkan bunga dari Tether, maka dapat menggunakan fitur staking DeFi (mengunci aset kripto untuk memperoleh imbalan) yang memberikan bunga sekitar 2%-3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi