Volume transmisi gas PGAS stagnan



JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan, volume transmisi gas PGAS akan stagnan hingga akhir 2013. Sebab, sampai saat ini belum ada penambahan pasokan ke PGAS.

Sampai semester I 2013, volume transmisi gas PGAS menurun menjadi 876 juta kaki kubik (mmscfd) dari 884 mmscfd. Ini karena penyaluran gas dari lapangan Glagah Kambuna di Medan ke Pembangkit Listrik Sinacang dan lapangan Jambi Merang ke Pembangkit Listrik Muara Tawar, menurun.

"Diperkirakan belum ada kenaikan permintaan dan pasokan tambahan," jelas Head of Corporate Communication PGAS Ridha Ababil, pekan lalu.Sementara, volume distribusi gas PGAS bisa tumbuh 5%-7% di 2013. Di semester I 2013, volume distribusi PGAS naik 3,3% menjadi 827 mmscfd.


Di sisa tahun ini, PGAS sedang mengincar beberapa blok gas lagi. Kabarnya, PGAS mengincar dua blok migas milik Hess Corporation. PGAS sudah mengikuti tender penjualan dua dari empat blok milik Hess. "Kami belum bisa menyampaikan komentar apapun terkait rencana akuisisi," jelas Ridha.

Sejauh ini, PGAS sudah menghabiskan dana US$ 357 juta untuk akuisisi tiga blok migas. Yakni, di Ketapang (Jawa Timur), Bangkanai (Kalimantan Timur), dan Blok Pangkah (Jawa Timur). PGAS sendiri menyiapkan dana hingga US$ 1 miliar untuk akuisisi.

Ridha mengatakan, di sisa tahun ini, PGAS juga akan mengejar pembangunan tujuh stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Tiga diantaranya, SPBG milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sisanya milik PGAS sendiri.

Ridha bilang, setiap SPBG membutuhkan investasi Rp 15 miliar, sehingga untuk membangun seluruh SPBG dananya sekitar Rp 105 miliar.

Analis Credit Suisse, Ami Tantri dalam risetnya menyebut, pelambatan permintaan volume gas bisa menekan kinerja PGAS. Dus, Ami menurunkan target pertumbuhan volume distribusi gas PGAS sebesar 3%-5% menjadi 833 mmscfd. Sebelumnya, Ami memperkirakan, tahun ini volume distribusi gas PGAS akan mencapai 866 mmsfcd.

Sementara, target volume transmisi gas PGAS juga diturunkan turun dari 924 mmscfd menjadi 878 mmscfd di tahun ini. "Namun akan ada kenaikan pasokan dari Conoco Philips dan Husky," ujar Ami.

Ami memperkirakan, pendapatan PGAS di akhir tahun ini akan mencapai US$ 3,04 miliar dengan laba bersih US$ 927,8 juta. Kemarin, harga PGAS naik 1,92% ke Rp 5.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana