JAKARTA. PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) memiliki utang obligasi yang bakal jatuh tempo pada 18 Maret mendatang. Utang tersebut merupakan utang pokok Obligasi VRNA I/2011 Seri C dengan nilai pokok Rp 300 miliar."Kami sudah memiliki kesiapan dana untuk melunasi pokok obligasi tersebut," ujar Hadi Budiman, Direktur Utama VRNA melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/2). Manajemen telah menyiapkan sumber pembayaran utang ini secara bertahap sejak awal tahun ini.Pada 31 Januari 2014, VRNA menyiapkan sejumlah Rp 117 miliar. Lalu, pada 28 Februari mendatang, jumlah yang disiapkan meningkat menjadi Rp 232 miliar. Sisanya akan dipenuhi pada tanggal 5 Maret dan disiapkan sejumlah pokok obligasi yang jatuh tempo, Rp 300 miliar.Lebih lanjut Hadi menjelaskan, ada beberapa pilihan sumber dana sebagai alat pelunasan. Pertama, VRNA memiliki piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan senilai Rp 1,89 triliun. Dari jumlah tersebut, sejumlah Rp 356 miliar akan jatuh tempo Maret mendatang sehingga setiap bulannya VRNA memperoleh arus kas masuk rata-rata Rp 118 miliar.Kedua, VRNA masih memiliki piutang yang belum dijaminkan senilai Rp 341 miliar. VRNA juga masih memiliki fasilitas pinjaman bank. "Nilainya Rp 913 miliar, masih bisa dan akan kami gunakan," pungkas Hadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
VRNA siap melunasi utang obligasi Rp 300 miliar
JAKARTA. PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) memiliki utang obligasi yang bakal jatuh tempo pada 18 Maret mendatang. Utang tersebut merupakan utang pokok Obligasi VRNA I/2011 Seri C dengan nilai pokok Rp 300 miliar."Kami sudah memiliki kesiapan dana untuk melunasi pokok obligasi tersebut," ujar Hadi Budiman, Direktur Utama VRNA melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/2). Manajemen telah menyiapkan sumber pembayaran utang ini secara bertahap sejak awal tahun ini.Pada 31 Januari 2014, VRNA menyiapkan sejumlah Rp 117 miliar. Lalu, pada 28 Februari mendatang, jumlah yang disiapkan meningkat menjadi Rp 232 miliar. Sisanya akan dipenuhi pada tanggal 5 Maret dan disiapkan sejumlah pokok obligasi yang jatuh tempo, Rp 300 miliar.Lebih lanjut Hadi menjelaskan, ada beberapa pilihan sumber dana sebagai alat pelunasan. Pertama, VRNA memiliki piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan senilai Rp 1,89 triliun. Dari jumlah tersebut, sejumlah Rp 356 miliar akan jatuh tempo Maret mendatang sehingga setiap bulannya VRNA memperoleh arus kas masuk rata-rata Rp 118 miliar.Kedua, VRNA masih memiliki piutang yang belum dijaminkan senilai Rp 341 miliar. VRNA juga masih memiliki fasilitas pinjaman bank. "Nilainya Rp 913 miliar, masih bisa dan akan kami gunakan," pungkas Hadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
