VW Akan Galakkan Investasi dan Bangun Pabrik SUV Listrik di AS



KONTAN.CO.ID - DW. Karena perang dagang yang dilancarkan AS dan prospek bisnis yang sedang suram, kebanyakan produsen otomotif Jerman seperti BMW, Mercedes, Porsche dan Audi tidak hadir di Detroit Motor Show 2019. Lain dengan VW yang punya ambisi besar.

Direktur Utama VW Herbert Diess datang sendiri ke Detroit dan mengumumkan rencana investasi senilai 700 juta Dolar. VW menyasar pasar mobil listrik dan mobil otonom masa depan, yang selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan teknologi dari Silicon Valley.

Herbert Dies menerangkan VW akan membangun kapasitas produksi mobil listrik di pabriknya di Chattanooga di negara bagian Tennessee. Mulai tahun 2022, di sana akan diproduksi mobil SUV ID Cross sebagai mobil listrik.


Membangun di masa tidak pasti

"Keputusan untuk membangun kapasitas pembuatan mobil listrik di Chattanooga adalah bagian dari strategi pertumbuhan kami di pasar Amerika," kata Herbet Diess. Hingga kini, Chattanooga memang masih punya kapasitas produksi yang belum digunakan sepenuhnya.

Pengumuman ini segera menarik perhatian publik dan media, karena muncul justru pada masa-masa kelesuan melanda pasar mobil. Pasalnya, perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump terutama terhadap Cina membuat para investor ragu mengenai prospek ekonomi. Harga mobil impor naik karena kenaikan tarif impor yang dikenakan pemerintah AS. Tapi produsen-produsen AS juga terkena dampaknya karena harga baja impor ikut naik.

Di Detroit Motor Show sendiri, jumlah pemamer dan pengunjung turun drastis. Pameran otomotif itu sedang mempersiapkan konsep baru untuk mendongkrak optimisme. Di masa depan, Detroit Motor Show rencananya diselenggarakan pertengahan tahun, bukan pada awal tahun.

Pasar otomotif AS tetap penting

Pengamat otomotif menerangkan, sekalipun ada ancaman perang dagang berkepanjangan, pasar otomotif AS tetap merupakan pasar penting bagi produsen Jerman.

"2018 perusahaan otomotif Jerman mempekerjakan 118.000 pekerja di berbagai pabriknya di AS, belum termasuk pekerja di pabrik penyalur suku cadang. Ada sekitar 80.000 lapangan kerja di sektor suku cadang yang terkait langsung dengan perusahaan-perusahaan mobil Jerman," kata Klaus Bräunig, Direktur Asosiasi Perusahaan Otomotif Jerman, VDA.

Jumlah pekerja di pabrik-pabrik mobil Jerman di AS tahun lalu bertambah 8000 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Masih banyak lapangan kerja baru akan tercipta jika VW memperluas kapasitas produksinya di Chattanooga.

Pemerintahan Donald Trump hingga kini berargumentasi, tarif impor untuk mobil-mobil dari luar negeri memang penting untuk melindungi lapangan kerja di AS. Dia mendeklarasikan kenaikan pajak impor, juga bagi suku cadang, sebagai upaya untuk mengatasi "ancaman keamanan nasional" jika produsen mobil AS kalah bersaing dengan mobil impor. Sampai 17 Februari mendatang, Menteri Perdagangan Wilbur Ross sedang menyiapkan laporan untuk Trump mengenai kondisi industri mobil AS. Ross terutama harus melaporkan, apakah impor mobil dari luar negeri memang merupakan "ancaman keamanan nasional". Kalau jawabannya "ya", pemerintah AS siap menaikkan lagi tarif impor sampai 25 persen. Hal itu berarti, prospek pasar di AS bagi produsen mobil asing AS akan lebih suram lagi.

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti