JAKARTA. Rencana pembangunan pabrik Volkswagen (VW) di Indonesia tampaknya masih tetap berlanjut. Bahkan, produsen mobil asal Jerman tersebut meyakinkan bahwa pembangunan pabrik yang bakal menelan investasi sebesar US$ 140 juta atau sekitar Rp 1,3 trilliun. Proyek ini bakal dimulai tahun 2015 mendatang di Cikarang. Rencana pembangunan pabrik tersebut memang agak simpang siur. Sebab sebelumnya, Andrew Nasruri, Chief Executive Officer (CEO) Volkswagen Indonesia, menyampaikan, seharusnya pembangunan pabrik dilakukan di awal tahun 2014. Hanya saja, lantaran nilai tukar rupiah terhadap euro yang melemah, memaksa VW menunda pembangunan pabrik mobil complete knocked down (CKD) di Indonesia. Bahkan, menurut surat kabar di Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, seperti dikutip Reuters (1/9), sumber internal Badan Investasi Thailand (semacam BKPM di Indonesia) telah menyetujui pembangunan pabrik VW dekat dermaga Bangkok.
Investasi ini terkait dengan program "Eco 2" yang sebelumnya telah menghasilkan beberapa model global dari prinsipal otomotif lain, seperti Honda Brio, Mitsubishi Mirage, dan Nissan March. Selain memproduksi mobil untuk pasar lokal, VW juga berniat menjadikan Thailand sebagai basis produksi Asia. Namun Jonas Cendana, Direktur Penjualan Nasional Volkswagen Indonesia membantah kabar tersebut. Dia menegaskan, rencana pabrik VW di Indonesia masih tetap berjalan. "Sekarang masih dalam tahap diskusi. Tidak ada pembatalan," tandas Jonas pada KONTAN, Selasa (9/9). Kata dia, pembangunan pabrik terkesan mundur karena investor harus menunggu pemilihan umum (pemilu) selesai dengan aman dan lancar. Pasca pemilu, barulah dimulai pembahasan lebih serius. Selain itu, masalah nilai tukar mata uang membuat pabrik ini tertunda dari jadwal awalnya. "Kami tidak bisa mendahului kapan akan mulai dibangunnya. Tapi saya rasa pembangunannya di tahun depan," ungkap Jonas. Untuk investasi pabrik ini, Jonas menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil pembicaraan lebih lanjut.