Wabah corona meluas, Mandiri Capital ikuti pitching competition online



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid-19) turut menekan kinerja perusahaan modal ventura dalam mendanai start up di Indonesia. PT Mandiri Capital Indonesia mengakui Covid-19 bakal mempengaruhi rencana peraihan pendanaan atau fund raising dari startup ke modal ventura. Terutama bagi start up yang tidak memiliki dana atau cash yang masih besar.

“Mandiri Capital biasanya mengikuti kapan startups melakukan fund raising round. Kalau pencarian start up untuk didanai masih terus jalan. Saya ikut pitching competition melalui video conference dan efektif,” ujar Chief Executive Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3).

Baca Juga: Tingkatkan manajemen risiko, begini strategi Koinworks


Lanjutnya, penyebaran Covid-10 akan memberikan dampak ke industri modal ventura. Ia melihat bakal banyak startups menunda fund raising. Hal ini tidak terlepas dari kesulitan perusahaan modal ventura maupun investors bertemu dengan start up guna melakukan due diligence. “Akibatnya startups harus lebih irit mengelola cash mereka,” tambah Eddi.

Selain itu, Eddi bilang bakal menunda untuk meluncurkan venture fund senilai US$ 100 juta dari kuartal kedua 2020 menjadi kuartal ketiga.

Lantaran Mandiri Capital kesulitan melakukan roadshow ke Jepang, Korea Selatan, dan lainnya. Hal ini dikarenakan imbauan untuk tidak melakukan penerbangan ke berbagai negara terdampak Covid-19.

Venture fund merupakan salah satu produk dari perusahaan modal ventura. Rencana Mandiri Capital ini bakal menjadi penggalangan dana investasi eksternal pertama yang akan dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan lantaran masih besarnya kebutuhan investasi di Indonesia cukup besar.

Eddi menyebut anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini telah mendanai ke 13 yang ada di Indonesia. Adapun jumlah dana yang telah disalurkan mencapai Rp 1 triliun.

Baca Juga: Apakah ramalan krisis finansial 2020 Roubini akan jadi kenyataaan akibat corona?

Perusahaan rintisan itu antara lain Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.

Rabbi mengaku selama ini dana yang diberikan kepada start up mulai dari seed funding hingga seri A. Ke depannya, Mandiri Capital akan mulai masuk pendanaan seri B dan seri C.

“Pada 2020 kami ada budget Rp 50 miliar untuk dua hingga tiga investasi baru. Juga menyiapkan dana Rp 50 miliar untuk pendanaan lanjutan. Start up yang diincar adalah fintech yang harus bisa sinergi dengan Mandiri Group seperti insurtech dan remittance,” pungkas Eddi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto