KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah pandemi corona (Covid-19) membuat pemenuhan target pendanaan infrastruktur yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke depan akan menjadi lebih berat. Pemerintah berharap partisipasi BUMN dan swasta dalam pendanaan infrastruktur lima tahun ke depan. Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Brahmantyo Isdijoso menyebutkan, pemerintah melalui diperkirakan hanya mampu memenuhi 37% kebutuhan pendanaan infrastruktur. Sisanya dari BUMN dan swasta. Adapun kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia periode 2020-2024 mencapai Rp 6.445 triliun. Secara rinci, sekitar Rp 2.385 triliun atau 37% berasal dari APBN, lalu sebesar Rp 2.707 triliun atau 42% berasal dari swasta, dan sisanya dari kerja sama sebesar Rp 1.353 triliun.
Wabah corona membuat pendanaan infrastruktur dari APBN jadi lebih berat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah pandemi corona (Covid-19) membuat pemenuhan target pendanaan infrastruktur yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke depan akan menjadi lebih berat. Pemerintah berharap partisipasi BUMN dan swasta dalam pendanaan infrastruktur lima tahun ke depan. Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Brahmantyo Isdijoso menyebutkan, pemerintah melalui diperkirakan hanya mampu memenuhi 37% kebutuhan pendanaan infrastruktur. Sisanya dari BUMN dan swasta. Adapun kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia periode 2020-2024 mencapai Rp 6.445 triliun. Secara rinci, sekitar Rp 2.385 triliun atau 37% berasal dari APBN, lalu sebesar Rp 2.707 triliun atau 42% berasal dari swasta, dan sisanya dari kerja sama sebesar Rp 1.353 triliun.