Wabah corona merebak, bank di Inggris dihantui krisis



KONTAN.CO.ID - LONDON. Perbankan di Inggris saat ini menghadapi kekhawatiran bukan hanya soal krisis keuangan imbas dari pandemi COVID-19, mereka was-was bakal diminta pemerintah mengucurkan pinjaman yang tak akan pernah dibayar.

Hal tersebut juga ditambah tantangan permintaan pinjaman yang merosot dan sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya. 

Baca Juga: Peneliti menemukan bahwa virus corona bisa bertahan di masker selama seminggu


Masyarakat, pelaku bisnis di Inggris kembali menyangsikan bank yeang selama satu dekade berupaya kembali membangun reputasi akibat kekurangan modal.

“Kami hanya perlu memberikan pinjaman kepada nasabah yang dapat membayar setelah krisis berlalu, kepada bisnis yang masih akan bertahan,” jelas Ian Rands yang, bankir dari Barclays kepada Reuters.

Pemerintah Inggris, regulator, dan bank menyatakan pihaknya masih memiliki modal yang cukup melalui program Mealui program Coronavirus Business Interruption Loan Scheme (CBILS) yang menyediakan dana US$ 400 juta bagi perusahaan yang terimbas pandemi COVID-19. 

Namun, dari sekitar 130.000 permintaan terkait per Jumat (3/5) lalu, baru ada 1.250 pinjaman yang diberikan senilai £ 145 juta atau setara US$ 1789 juta.

Baca Juga: Ilmuwan Australia klaim obat anti parasit Ivermectin bisa bunuh corona dalam 48 jam

Bank of England juga memiliki program terpisah untuk mendukung perusahaan dengan skala yang lebih besar dengan menyediakan £ 1,9 miliar.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak, Jumat (6/4) lalu juga menyatakan akan memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan berskala menengah dengan pendapatan tahunan berkisar £45 juta hingga £ 500 juta.

Editor: Tendi Mahadi