Wabah corona mereda, jumlah pelancong domestik di China naik



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kota-kota berpenduduk paling padat di Cina mengalami lonjakan jumlah travellers, turis dan pengunjung harian pada 1 Mei. Kenaikan kunjungan dipimpin oleh Wuhan, pusat epidemi virus corona yang pertama kali melanda negara itu akhir tahun lalu.

Jumlah orang yang bepergian ke luar kota asal mereka melonjak 40% pada awal akhir pekan Hari Buruh, dibandingkan dengan hari pertama liburan Tomb Sweeping pada 4 April, menurut perhitungan Reuters pada data dari raksasa internet China Baidu Inc.

Baca Juga: Tesla akan memperpanjang cuti untuk beberapa karyawan seminggu lagi


Peningkatan perjalanan keluar selama liburan lima hari, salah satu periode puncak pariwisata China setiap tahun, akan membantu mengangkat sektor perjalanan dan keramahtamahan yang telah terpukul keras oleh gangguan pandemi coronavirus.

Lonjakan pariwisata dipimpin oleh peningkatan jumlah pelancong dari Wuhan, Beijing, Dalian, Tianjin, dan Jinan, dengan China telah mengurangi pembatasan dalam perjalanan dan melonggarkan peraturan tentang karantina di tengah berkurangnya kasus virus coronavirus.

Ratusan tempat wisata juga telah dibuka kembali, termasuk Kota Terlarang di Beijing, ketika pihak berwenang berusaha untuk menghidupkan kembali dan memperbaiki ekonomi lokal. Negara itu mencatat lebih dari 23 juta wisatawan domestik pada 1 Mei, menurut kementerian budaya dan pariwisata China.

Kementerian Perhubungan mengharapkan 23,36 juta pelancong sehari selama periode tersebut, naik dari 19,9 juta pelancong setiap hari selama liburan 4-6 April. Namun estimasi itu masih jauh di bawah 67,13 juta pelancong per hari selama liburan Hari Buruh 2019.

Baca Juga: Tembus 9.600 kasus virus corona, Rusia cetak rekor infeksi harian tertinggi

Penurunan yang diharapkan sebagian karena China telah membatasi pengunjung ke tempat-tempat wisata dengan kapasitas 30% untuk mematuhi aturan jarak sosial. Di Danau Barat di kota timur Hangzhou, tempat wisata paling populer selama liburan menurut Baidu, 183.700 pengunjung dicatat pada 1 Mei, kurang dari sepertiga dari jumlah tahun lalu.

Beberapa turis juga tinggal lebih dekat ke rumah, dan yang lain menghindari daerah-daerah seperti provinsi Heilongjiang yang masih berjuang melawan kluster virus lokal. Provinsi Hubei, tempat epidemi pertama kali muncul, juga bukan favorit.

Departemen pariwisata Hubei mengatakan 22 situs wisata yang dibuka kembali melihat 109.664 pengunjung pada 1 Mei, turun 87% dari tahun lalu, sementara pendapatan pariwisata anjlok 95% menjadi 6,79 juta yuan (US$ 961.729). China melaporkan satu kasus virus korona baru untuk 1 Mei, turun dari 12 hari sebelumnya, dan tidak ada kematian baru, data dari otoritas kesehatan negara itu menunjukkan pada hari Sabtu.

Editor: Handoyo .