Wacana beli saham pakai kartu kredit, Investor: Tak sejalan dengan prinsip investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mewacanakan agar transaksi di pasar modal dapat menggunakan kartu kredit. Hal itu agar investor bisa lebih mudah dalam berinvestasi.

Menanggapi hal itu, investor saham Irwan Ariston Napitupulu kurang setuju dengan wacana itu. Sebab, upaya itu tidak sejalan dengan prinsip investasi saham.

"Sangat tidak saya sarankan. Karena bertolak belakang dengan prinsip investasi di saham," kata Irwan, Selasa (19/3).


Irwan bilang, wacana itu memiliki beberapa risiko. Pertama, investasi saham berjangka panjang, minimal tiga tahun atau lebih, sementara kartu kredit untuk jangka pendek.

Selain itu, kartu kredit sifatnya berutang dan bunganya tinggi. "Investasi saham harus menggunakan dana nganggur," ucapnya.

Irwan menambahkan, jika membeli saham dengan kartu kredit maka setiap transaksi dengan kartu kredit tersebut terkena biaya sekitar 2%-3% per transaksi.

Ia meminta agar masyarakat tidak dibiasakan untuk berinvestasi menggunakan pola pikir berutang atau meminjam duit.

"Karena investasi di saham selayaknya memakai dana pribadi yang sifatnya tidak akan digunakan dalam jangka menengah atau panjang," tutur Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi