Wacana kenaikan BBM akan pengaruhi penjualan mobil



JAKARTA. PT Toyota Astra Financial Services yang merupakan anak usaha PT Astra International Indonesia (ASII) mengaku tidak gentar dengan persaingan produsen mobil yang semakin ketat di tahun-tahun mendatang. Presiden Direktur Toyota Astra Financial Services, Buntoro Muljono memaparkan beberapa cara memenangi persaingan pasar. Buntoro menguraikan, persaingan produsen mobil saat ini sudah cukup ketat. Karena itu menurutnya, salah satu cara memenangkan persaingan adalah dengan menjalin hubungan erat dengan dealer kendaraan bermotor. Selain itu, penambahan jaringan di setiap daerah juga dinilai perlu agar penjualan mobil semakin maksimal.  "Dengan menempatkan strategi yang tepat, maka pendatang baru akan sulit untuk mendapatkan approval (dengan rekan bisnis) yang tepat," kata Buntoro di Jakarta, Selasa (16/4).  Semakin beratnya persaingan pasar kendaraan bermotor disinyalir juga akan semakin berat, dengan adanya wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang artinya pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi. Buntoro mengakui kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada menurunnya penjualan kendaraan bermotor. Namun ia menambahkan, hal itu tidak akan berlangsung lama. Penurunan penjualan kendaraan akibat pembatasan BBM bersubsidi itu memiliki pengaruh setidaknya selama satu tahun setelah wacana tersebut direalisasikan. Karena itu, lanjut Buntoro, Toyota Astra Financial Services harus dapat memberikan penawaran menarik kepada konsumen sehingga tetap dapat mampu menjual kendaraan bermotor dengan maksimal. Sebagai catatan, pada 2012 lalu Toyota Astra Financial Services membukukan laba bersih sebesar Rp 243 miliar atau naik 41% dari laba bersih 2011 sebesar Rp172 miliar. Target pembiayaan perseroan sendiri di tahun ini sebesar Rp 11 triliun atau meningkat dari target pembiayaan di 2012 sebesar Rp 8,5 triliun. Sekadar informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan produk mobil PT Astra International Tbk (ASII) hingga akhir Maret 2013, masih menguasai 53,44% atau 51.369 unit dari total penjualan pasar mobil nasional sebanyak 95.936 unit. Meski begitu, jumlah ini terus mengalami penurunan. Tercatat produk Astra yang mengalami kenaikan penjualan hanya Daihatsu sebesar 15.788 unit, naik dibandingkan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 13.198 unit. Penjualan dari produk Group Astra yang mengalami penurunan di antaranya Isuzu yang turun menjadi 2.619 unit, dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebanyak 2.655 unit, produk Toyota tercatat 32.779 unit, merosot dibandingkan periode sebelumnya sebesar 33.359 unit, Peugeot turun menjadi 17 unit, dibandingkan periode yang sama 2012 sebanyak 45 unit dan UD Truck yang juga turun dari 402 unit menjadi sebanyak 146 unit pada Maret 2013. Sementara itu, penjualan produk non-Astra yang mengalami kenaikan, meliputi produk Mitsubishi yang naik menjadi 12.690 unit, dibandingkan periode yang sama 2012 sebanyak 11.982 unit, produk Suzuki tercatat tumbuh menjadi 8.399 unit, dibandingkan penjualan pada akhir Maret 2012 lalu sebesar 7.176 unit dan produk Honda tercatat sebanyak 11.497 unit, naik dibandingkan periode yang sama 2012 sebesar 4.686 unit. Sedangkan produk non-Astra yang mengalami penurunan hanya Nissan menjadi sebanyak 4.648 unit, turun dibandingkan periode yang sama 2012 sebesar 5.998 unit dan produk lainnya sebanyak 7.333 unit, turun dibandingkan Maret 2012 sebanyak 8.416 unit. Untuk total penjualan produk non-Astra tercatat total sebanyak 44.567 unit, melonjak dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 38.258 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.