KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tentang adanya pertemuan "rahasia" antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Executive Chairman Freeport McMoRan James R Moffett pada 6 Oktober 2015 telah menjadi bola liar. Bahkan, kehebohan itu menyulut wacana dari sebagian kalangan DPR untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) Freeport. Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu mewacanakan pembentukan pansus tersebut. Selain untuk mengungkap pertemuan "rahasia" itu, pansus itu pun dimaksudkan untuk menilik kaitannya dengan proses divestasi 51,2% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Menanggapi kehebohan ini, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, menilai bahwa tidak ada urgensi bagi Komisi VII DPR RI untuk membentuk pansus tersebut. Apalagi, jika itu menitikberatkan pada pertemuan Presiden Jokowi dan Moffet.
Wacana pansus pertemuan rahasia Freeport mengemuka, ini kata pengamat UGM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tentang adanya pertemuan "rahasia" antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Executive Chairman Freeport McMoRan James R Moffett pada 6 Oktober 2015 telah menjadi bola liar. Bahkan, kehebohan itu menyulut wacana dari sebagian kalangan DPR untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) Freeport. Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu mewacanakan pembentukan pansus tersebut. Selain untuk mengungkap pertemuan "rahasia" itu, pansus itu pun dimaksudkan untuk menilik kaitannya dengan proses divestasi 51,2% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Menanggapi kehebohan ini, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, menilai bahwa tidak ada urgensi bagi Komisi VII DPR RI untuk membentuk pansus tersebut. Apalagi, jika itu menitikberatkan pada pertemuan Presiden Jokowi dan Moffet.