KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center for Indonesian Studies (CIPS) merespons rencana pemerintah memberikan subsidi untuk jagung dalam rangka menekan harga telur di pasaran. Peneliti CIPS Mukhammad Faisol Amir menilai rencana pemerintah tersebut bukanlah kebijakan yang tepat. Sebab, dampak subsidi jagung pada harga telur baru terlihat setelah periode masa tanam jagung. “Skema subsidi ini jika dilakukan, dampaknya baru dapat dirasakan setelah 80-110 hari masa tanam jagung. Selama periode tersebut, harga telur akan cenderung tetap tinggi dan bahkan berpotensi terus naik,” ujar Faisol dalam keterangannya, Jumat (26/5).
Wacana Pemberian Subsidi Jagung Dinilai Tak Ampuh Tekan Harga Telur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center for Indonesian Studies (CIPS) merespons rencana pemerintah memberikan subsidi untuk jagung dalam rangka menekan harga telur di pasaran. Peneliti CIPS Mukhammad Faisol Amir menilai rencana pemerintah tersebut bukanlah kebijakan yang tepat. Sebab, dampak subsidi jagung pada harga telur baru terlihat setelah periode masa tanam jagung. “Skema subsidi ini jika dilakukan, dampaknya baru dapat dirasakan setelah 80-110 hari masa tanam jagung. Selama periode tersebut, harga telur akan cenderung tetap tinggi dan bahkan berpotensi terus naik,” ujar Faisol dalam keterangannya, Jumat (26/5).