Wacana relaksasi pajak mobil baru jadi angin segar bagi emiten dealer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mewacanakan relaksasi pajak penjualan kendaraan bermotor untuk mobil baru kepada Kementerian Keuangan. Relaksasi ini berupa pengurangan pajak menjadi 0% yang bertujuan mendorong pertumbuhan sektor otomotif.

Wacana ini menjadi angin segar bagi emiten dealer mobil. Corporate Secretary PT Tunas Ridean Tbk (TURI) Dewi Yunita menilai, kemungkinan relaksasi ini mampu mendongkrak penjualan mobil baru di masa pandemi Covid-19. Meski tidak menyebut angka pasti, Dewi menegaskan tren penjualan mobil TURI cenderung lebih baik dibandingkan saat awal masa pandemi.

Pemilik dealer mobil online bidbox.com, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) juga menyambut positif usulan pemberian relaksasi ini. General Manager Corporate Communication MPMX Natalia Lusnita menilai, relaksasi ini menandakan pemerintah mencoba untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan mengusahakan pemulihan penjualan mobil yang terus terpuruk di masa pandemi.


Hanya saja, Natalia memproyeksikan relaksasi ini tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap penjualan mobil anyar. Sebab, menurut dia saat ini fokus masyarakat masih pada pemenuhan kebutuhan pokok dan kesehatan. 

Baca Juga: Menghitung laju saham IMAS di tengah wacana pemangkasan pajak mobil

“Di sisi lain, untuk masyarakat yang sebenarnya memiliki kemampuan finansial, dapat memanfaatkan kebijakan relaksasi ini untuk segera membelanjakan uangnya,” terang Natalia kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).

Para dealer maupun pemegang merek pun banyak yang tetap memberikan penawaran lebih ke konsumen untuk menarik minat beli mereka.  Sehingga, bila ditambah dengan program relaksasi tersebut, Natalia berharap dapat menambah nilai dari pembelian mobil di masa sekarang.

Dus, saat kondisi sudah kembali normal dan program relaksasi ini sudah membuahkan hasil, maka akan sangat menguntungkan bagi pihak terkait termasuk perusahaan pembiayaan dan emiten dealer.

Untuk tahun ini, MPMX belum bisa meraba peningkatan yang signifikan dari sisi penjualan sehubungan dengan kondisi melemahnya daya beli masyarakat. 

Natalia menyebut, tren penjualan mobil baru di periode Juni 2020 - Juli 2020 masih belum terlalu terlihat signifikan dan belum sesuai dengan titik normal. Namun memang, tetap ada kenaikan permintaan dibandingkan dengan saat kondisi pandemi pertama terjadi. yakni di periode Maret, April, Mei,  yang kala itu penjualan mobil sangat rendah.

Di luar dari itu, MPMX cukup optimis dengan kondisi new normal, yang mana masyarakat cenderung akan sedikit ragi untuk naik kendaraan umum dan akan memilih kendaraan pribadi untuk aktivitas sehari-hari.  

Maka dari itu, penjualan mobil (baik bekas maupun baru) masih sangat potensial.  Potensi ini terutama akan dirasakan pada segmen mobil-mobil jenis low cost green car (LCGC) yang harganya cukup terjangkau.

Selanjutnya: Pemerintah beri relaksasi pajak, harga mobil baru bisa turun sampai 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi