JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berdampak langsung pada biaya transportasi warga Ibu Kota. Meski demikian, meningkatnya biaya transportasi tak serta-merta membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. Kenyamanan, kecepatan, dan mobilitas tinggi masih menjadi alasan warga tetap menggunakan kendaraan pribadi. Kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter langsung membuat tarif angkutan umum naik. Pengguna angkutan umum ataupun pemakai kendaraan pribadi juga langsung merasakan kenaikan biaya transportasi yang mereka keluarkan setiap hari. Hasil survei jajak pendapat Litbang Kompas menyebutkan, rata-rata kenaikan biaya transportasi yang dirasakan warga DKI Jakarta mencapai 47 persen dibanding sebelumnya. Sebelum harga bensin naik, ongkos transportasi yang dikeluarkan responden sekitar Rp 45.000 per hari. Setelah harga naik, biaya transportasi naik menjadi Rp 66.000 per hari.
Waduh, biaya transportasi warga melejit
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berdampak langsung pada biaya transportasi warga Ibu Kota. Meski demikian, meningkatnya biaya transportasi tak serta-merta membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. Kenyamanan, kecepatan, dan mobilitas tinggi masih menjadi alasan warga tetap menggunakan kendaraan pribadi. Kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter langsung membuat tarif angkutan umum naik. Pengguna angkutan umum ataupun pemakai kendaraan pribadi juga langsung merasakan kenaikan biaya transportasi yang mereka keluarkan setiap hari. Hasil survei jajak pendapat Litbang Kompas menyebutkan, rata-rata kenaikan biaya transportasi yang dirasakan warga DKI Jakarta mencapai 47 persen dibanding sebelumnya. Sebelum harga bensin naik, ongkos transportasi yang dikeluarkan responden sekitar Rp 45.000 per hari. Setelah harga naik, biaya transportasi naik menjadi Rp 66.000 per hari.