TOKYO. Perekonomian Jepang mengalami penurunan melebihi estimasi pada kuartal I 2011. Kondisi itu terjadi setelah Negeri Sakura itu dilanda gempa hebat dan tsunami yang menyebabkan terhentinya proses produksi. Selain itu, musibah tersebut juga memangkas daya beli konsumen Jepang. Data yang dirilis Cabinet Office Jepang menunjukkan, Produk Domestik Bruto Jepang mengalami kontraksi 3,7% pada tiga bulan pertama di 2011. Padahal, di kuartal sebelumnya, ekonomi Jepang sudah turun 3%. Angka tersebut juga melampaui estimasi 23 ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok angka penurunan sebesar 1,9%. Kondisi ini menyebabkan ekonomi Jepang terjungkal ke jurang resesi untuk kali ketiga dalam satu dekade terakhir.Ekonomi Jepang sepertinya masih akan terus tertekan. "Kontraksi yang bakal dialami Jepang pada kuartal II kemungkinan akan lebih hebat karena daya beli konsumen dan tingkat ekspor akan mengalami penurunan," jelas Norio Miyagawa, senior economist Mizuho Securities Research and Consulting Co di Tokyo.
Waduh, Jepang kembali terjungkal ke jurang resesi!
TOKYO. Perekonomian Jepang mengalami penurunan melebihi estimasi pada kuartal I 2011. Kondisi itu terjadi setelah Negeri Sakura itu dilanda gempa hebat dan tsunami yang menyebabkan terhentinya proses produksi. Selain itu, musibah tersebut juga memangkas daya beli konsumen Jepang. Data yang dirilis Cabinet Office Jepang menunjukkan, Produk Domestik Bruto Jepang mengalami kontraksi 3,7% pada tiga bulan pertama di 2011. Padahal, di kuartal sebelumnya, ekonomi Jepang sudah turun 3%. Angka tersebut juga melampaui estimasi 23 ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok angka penurunan sebesar 1,9%. Kondisi ini menyebabkan ekonomi Jepang terjungkal ke jurang resesi untuk kali ketiga dalam satu dekade terakhir.Ekonomi Jepang sepertinya masih akan terus tertekan. "Kontraksi yang bakal dialami Jepang pada kuartal II kemungkinan akan lebih hebat karena daya beli konsumen dan tingkat ekspor akan mengalami penurunan," jelas Norio Miyagawa, senior economist Mizuho Securities Research and Consulting Co di Tokyo.