JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo ((CITA) merasa pesimistis dengan kinerja perusahaan pada tahun ini. Sebab, kinerja mereka terhambat regulasi dari pemerintah. Itu sebabnya, manajemen CITA meramal, laba bersih perusahaan bisa anjlok sekitar 30%-50% di 2012. Catatan saja, laba bersih konsolidasi tahun 2011 lalu sebesar Rp 261,7 miliar. Sekretaris Perusahaan CITA, Yusak Lumba Pardede menguraikan, beberapa kendala yang dihadapi perusahaan antara lain menyangkut quota pemasaran dan bea keluar sebesar 20%. Menurut Yusak, paska diberlakukannya Permen ESDM 07 tahun 2012 mengenai peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral, manajemen masih belum menetukan jumlah produksi dan target penjualan bauksit dalam bentuk raw material serta kinerja keuangan perseroan untuk tahun 2012."Produksi kami sempat berhenti dari awal Mei lalu sampai sekarang. Bahkan kami sudah mem-PHK hampir 300 karyawan kami dari total 3.000 karyawan untuk efisiensi," jelas Yusak, Kamis (28/6).Dia juga menjelaskan, sampai saat ini, perseroan dan entitas anak sedang dalam proses akhir untuk mendapatkan rekomendasi mengenai penjualan ekspor bauksit dalam bentuk raw material dari Direktorat Jenderal ESDM & Kementerian Perdagangan."Kami berharap, rekomendasi atas penjualan ekspor dalam bentuk mentah dapat segera terbit dan dapat dilakukan awal Juli nanti," harap Yusak.
Waduh, laba bersih 2012 CITA diramal turun 50%
JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo ((CITA) merasa pesimistis dengan kinerja perusahaan pada tahun ini. Sebab, kinerja mereka terhambat regulasi dari pemerintah. Itu sebabnya, manajemen CITA meramal, laba bersih perusahaan bisa anjlok sekitar 30%-50% di 2012. Catatan saja, laba bersih konsolidasi tahun 2011 lalu sebesar Rp 261,7 miliar. Sekretaris Perusahaan CITA, Yusak Lumba Pardede menguraikan, beberapa kendala yang dihadapi perusahaan antara lain menyangkut quota pemasaran dan bea keluar sebesar 20%. Menurut Yusak, paska diberlakukannya Permen ESDM 07 tahun 2012 mengenai peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral, manajemen masih belum menetukan jumlah produksi dan target penjualan bauksit dalam bentuk raw material serta kinerja keuangan perseroan untuk tahun 2012."Produksi kami sempat berhenti dari awal Mei lalu sampai sekarang. Bahkan kami sudah mem-PHK hampir 300 karyawan kami dari total 3.000 karyawan untuk efisiensi," jelas Yusak, Kamis (28/6).Dia juga menjelaskan, sampai saat ini, perseroan dan entitas anak sedang dalam proses akhir untuk mendapatkan rekomendasi mengenai penjualan ekspor bauksit dalam bentuk raw material dari Direktorat Jenderal ESDM & Kementerian Perdagangan."Kami berharap, rekomendasi atas penjualan ekspor dalam bentuk mentah dapat segera terbit dan dapat dilakukan awal Juli nanti," harap Yusak.