KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelanggan listrik PT PLN (Persero) kembali menggeruduk media sosial milik perusahaan setrum pelat merah itu. Pelanggan mengeluhkan adanya kenaikan tagihan pada bulan Juli 2020 ini. Padahal pemakaian kilo watt hour (KwH) yang digunakan lebih kecil ketimbang bulan Juni kemarin. Adapun rata-rata tagihan pelanggan yang melonjak berkisar 30% sampai dengan 40%. Salah satunya dari akun twitter @opadoang. Dia meminta penjelasan kepada akun twitter resmi milik PLN yakni @pln_123. Di mana pada bulan Juli ini pemakaian kWh listrik dalam meterannya hanya 200 kWh. Namun, ia harus membayar tagihan sebesar Rp 367.114. Hal itu lebih besar ketimbang tagihan yang dibayar pada bulan Juni lalu mencapai Rp 268.292 di mana penggunaan listrik pada Juni itu mencapai 289 kWh.
Waduh, pemakaian listrik lebih kecil tapi tagihan pelanggan masih melonjak hingga 40%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelanggan listrik PT PLN (Persero) kembali menggeruduk media sosial milik perusahaan setrum pelat merah itu. Pelanggan mengeluhkan adanya kenaikan tagihan pada bulan Juli 2020 ini. Padahal pemakaian kilo watt hour (KwH) yang digunakan lebih kecil ketimbang bulan Juni kemarin. Adapun rata-rata tagihan pelanggan yang melonjak berkisar 30% sampai dengan 40%. Salah satunya dari akun twitter @opadoang. Dia meminta penjelasan kepada akun twitter resmi milik PLN yakni @pln_123. Di mana pada bulan Juli ini pemakaian kWh listrik dalam meterannya hanya 200 kWh. Namun, ia harus membayar tagihan sebesar Rp 367.114. Hal itu lebih besar ketimbang tagihan yang dibayar pada bulan Juni lalu mencapai Rp 268.292 di mana penggunaan listrik pada Juni itu mencapai 289 kWh.