KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wabah virus corona tak hanya mengganggu kegiatan bisnis di China. Kegiatan industri di berbagai dunia juga bisa terkena dampak negatif dari wabah yang sudah menelan lebih dari 900 korban jiwa ini.

Dilansir dari CNN, industri manufaktur di seluruh dunia memiliki ketergantungan pada suku cadang dari China untuk menjaga rantai pasokan mereka tetap berjalan. Para ahli khawatir bahwa pabrik-pabrik di seluruh dunia akan berhenti jika banyak pabrik di seluruh China tetap tak beroperasi pada minggu ini.

Baca Juga: Virus corona menyerang, ICP Januari 2020 turun ke level US$ 65,38 per barel

Pabrik otomotif bisa menjadi yang pertama merasakan dampaknya. Itu karena besarnya kontribusi industri suku cadang mobil dari China.

"Hanya perlu kehilangan satu bagian suku cadang untuk mengehentikan produksi," kata Mike Dunne, seorang konsultan industri otomotif di Asia dan mantan kepala operasi GM di Indonesia.

Dia mengatakan ada banyak contoh di masa lalu di mana masalah seperti kebakaran atau bencana alam yang menutup satu pabrik pemasok dapat memengaruhi pabrik mobil di seluruh dunia. 

Karena itu, dampak dari penutupan pabrik akibat virus ini bisa jauh lebih besar.

Baca Juga: Para pekerja di China mulai masuk kantor setelah otoritas longgarkan pembatasan

China adalah pemasok utama suku cadang untuk pabrik mobil di seluruh dunia dengan mengirimkan suku cadang senilai hampir US$ 35 miliar pada tahun 2018. 

Menurut data dari Administrasi Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan AS, Sekitar US$ 20 miliar komponen China diekspor ke Amerika Serikat pada tahun 2018. Sementara sebagian lagi dipasarkan ke toko-toko eceran onderdil mobil.

Editor: Tendi Mahadi