JAKARTA. Limbah besi bekas yang diimpor dari berbagai negara, kian menumpuk di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mencatat, jumlah limbah besi bekas yang menumpuk di pelabuhan itu sudah mencapai 2.400 kontainer. Ismail Mandry, Wakil Ketua IISIA Bidang Long Product mengungkapkan, jumlah limbah besi bekas itu setiap hari terus bertambah. Ia bilang, dua hari lalu jumlahnya baru mencapai 2.017 kontainer, namun informasi terakhir yang ia peroleh, jumlahnya sudah mencapai 2.400 kontainer. "Padahal kami sudah menghentikan permintaan, tetapi pesanan yang lama tetap dikirim," kata Ismail di Jakarta, Rabu (22/2). Perlu diketahui, penahanan limbah besi dilakukan petugas Bea Cukai karena menemukan adanya kandungan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) pada besi bekas tersebut.
Wah! 2.400 kontainer limbah besi tertahan di Priok
JAKARTA. Limbah besi bekas yang diimpor dari berbagai negara, kian menumpuk di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mencatat, jumlah limbah besi bekas yang menumpuk di pelabuhan itu sudah mencapai 2.400 kontainer. Ismail Mandry, Wakil Ketua IISIA Bidang Long Product mengungkapkan, jumlah limbah besi bekas itu setiap hari terus bertambah. Ia bilang, dua hari lalu jumlahnya baru mencapai 2.017 kontainer, namun informasi terakhir yang ia peroleh, jumlahnya sudah mencapai 2.400 kontainer. "Padahal kami sudah menghentikan permintaan, tetapi pesanan yang lama tetap dikirim," kata Ismail di Jakarta, Rabu (22/2). Perlu diketahui, penahanan limbah besi dilakukan petugas Bea Cukai karena menemukan adanya kandungan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) pada besi bekas tersebut.