KABUT asap dari Indonesia telah sampai di Filipina bagian selatan sejak hari Minggu (25/10). Loegeng Priyohanisetyo, diplomat Indonesia di Konsulat Jenderal RI di Kota Davao, Pulau Mindanao, Filipina, mengatakan kabut asap terlihat, tapi tidak mengganggu.

“Cuaca memang sering berubah-ubah. Namun, penerbangan tidak terganggu, berjalan seperti biasa,” kata Loegeng kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.

Kiriman kabut asap Indonesia ke Filipina, menurut Hary Tirtojatmiko, kepala sub bidang informasi meteorologi pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memang dimungkinkan karena pergerakan angin.

Finex dan Human Initiative Luncurkan HOME Learning Center

Namun, dia menambahkan, kabut asap yang sampai di Filipina bukanlah yang tebal seperti di Kalimantan dan Sumatra.

“Asap yang tertiup ke sana cenderung tipis karena asap berasal dari ketinggian lebih dari 3.000 meter. Asap yang sampai di Filipina itupun telah reda pada Senin (26/10),” kata Hary.

Sebelumnya, seperti dilaporkan kantor berita AFP, sejumlah penerbangan dibatalkan dan beberapa rumah sakit disiagakan akibat asap dari Indonesia.

Sebanyak enam penerbangan telah ditunda atau dibatalkan di bagian tengah dan selatan Filipina karena asap kian tebal.

Menurut peneliti cuaca pada Badan Meteorologi Filipina, John Agbay, pandangan para pilot yang mengudara Kota Cebu terbatas pada jarak delapan kilometer.

Kesehatan warga pun menjadi perhatian pemerintah. “Departemen Kesehatan menganjurkan mereka yang mempunyai masalah pernapasan di daerah yang terpapar kabut asap untuk memakai masker,” kata juru bicara kepresidenan Filipina, Herminio Coloma.

Selain Filipina, asap dari Indonesia telah menyelubungi Singapura, Malaysia, dan Thailand bagian selatan.