Wah, hanya 3 dari 5 taipan tanggapi SMS Dahlan



JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku telah menawarkan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang dimiliki tiga BUMN Sekuritas kepada lima pengusaha nasional melalui pesan singkat. Namun hanya tiga pengusaha yang merespon secara langsung, yakni Sandiaga Uno, Rachmat Gobel, dan Chairul Tanjung. "Dari tiga sudah respon jawabannya akan segera menjajaki, masih yang umum-umum saja. Yang merespon itu Sandiaga, Rachmat Gobel dan Chairul Tanjung," kata Dahlan di Kementerian BUMN Selasa (13/3).

Dahlan mengirimkan pesan singkat pada Sabtu (11/3) pekan lalu. Selain ketiga pengusaha yang merespon, dua taipan yang juga diminta membeli saham GIAA yaitu Nirwan Bakrie dan Anthony Salim.Seperti diketahui, tiga sekuritas plat merah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas terpaksa menyerap saham perdana alias initial public offering (IPO) Garuda karena tidak laku di pasar.Usai periode penawaran saham perdana GIAA, terdapat sisa saham 3.008.406.725 saham yang tidak terserap investor. Adapun nilainya mencapai Rp 2,256 triliun. Ketiganya terpaksa menyerap saham GIAA dengan porsi berimbang dan kini seluruhnya memiliki kepemilikan 8% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.Sebelumnya, Dahlan Iskan memberi waktu hingga akhir Maret kepada mereka yang tertarik saham Garuda milik tiga BUMN sekuritas. Artinya, tidak akan ada penetapan harga khusus atau premium untuk investor manapun. Padahal sudah ada beberapa perusahaan asing yang tertarik membeli saham GIAA. "Mereka perusahaan asingnya asal Singapura dan Hongkong," pungkasnya.

Penasaran dengan bunyi pesan singkat Dahlan kepada para pengusaha? Ini dia pesannya:


"Berminatkan grup Anda membeli saham Garuda yang dikuasai tiga sekuritas BUMN dengan harga pasar saat ini? Kasian tiga sekuritas tersebut. Kalau tidak ada pengusaha dalam negeri yang ambil, tentu akan dibeli asing. Saya tahu ini kemahalan dan kurang menarik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie