JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kinerja ekspor tahun ini lebih rendah dibandingkan 2011 lalu. Dalam waktu empat bulan tersisa, Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto memperkirakan kinerja ekspor tahun ini hanya sebesar US$ 187,7 miliar. Bandingkan dengan ekspor 2011 lalu yang mencapai US$ 203 miliar.Begini hitungan Satwiko. Menurutnya, rata-rata ekspor per bulan dalam sisa empat bulan ke depan sekitar US$ 15 miliar. Dengan demikian ada tambahan ekspor sebesar US$ 60 miliar.BPS sendiri mencatat sepanjang Januari - Agustus 2012 total ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 127,7 miliar atau turun 5,58% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Bila ditotal menjadi US$ 187,7 miliar. Kinerja ekspor Agustus 2012 sendiri sebesar US$ 14,12 miliar. Angka ini menurun 24,3% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Kepala BPS Suryamin mengatakan kinerja ekspor juga melorot 12,27% dibanding dengan Juli 2012 yang sebesar US$ 16,09 miliar. Dia menduga kinerja ekspor menurun karena ekspor. "Artinya, penurunan ekspor ini karena turunnya permintaan global," jelasnya dalam konferensi pers, Senin (1/10).Kontribusi ekspor yang paling besar selama Januari-Agustus 2012 berasal dari ekspor bahan bakar mineral sebesar US$ 17,83 miliar dan ekspor lemak dan minyak hewan nabati sebesar US$ 14,09 miliar.Tiga negara tujuan ekspor non migas yang terbesar selama Januari - Agustus 2012 adalah China sebesar US$ 13,37 miliar, Jepang sebesar US$ 12,57 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 9,90 miliar. "Porsi ekspor ke tiga negara utama ini sebesar 35,41%," kata Suryamin.Sementara itu, ekspor non migas ke ASEAN dalam delapan bulan pertama tahun ini tercatat sebesar US$ 21,35 miliar (21,09%) dan ekspor non migas ke Uni Eropa sebesar US$ 12,09 miliar (11,95%).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wah, kinerja ekspor 2012 tak sebaik tahun lalu
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kinerja ekspor tahun ini lebih rendah dibandingkan 2011 lalu. Dalam waktu empat bulan tersisa, Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto memperkirakan kinerja ekspor tahun ini hanya sebesar US$ 187,7 miliar. Bandingkan dengan ekspor 2011 lalu yang mencapai US$ 203 miliar.Begini hitungan Satwiko. Menurutnya, rata-rata ekspor per bulan dalam sisa empat bulan ke depan sekitar US$ 15 miliar. Dengan demikian ada tambahan ekspor sebesar US$ 60 miliar.BPS sendiri mencatat sepanjang Januari - Agustus 2012 total ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 127,7 miliar atau turun 5,58% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Bila ditotal menjadi US$ 187,7 miliar. Kinerja ekspor Agustus 2012 sendiri sebesar US$ 14,12 miliar. Angka ini menurun 24,3% ketimbang periode yang sama tahun 2011. Kepala BPS Suryamin mengatakan kinerja ekspor juga melorot 12,27% dibanding dengan Juli 2012 yang sebesar US$ 16,09 miliar. Dia menduga kinerja ekspor menurun karena ekspor. "Artinya, penurunan ekspor ini karena turunnya permintaan global," jelasnya dalam konferensi pers, Senin (1/10).Kontribusi ekspor yang paling besar selama Januari-Agustus 2012 berasal dari ekspor bahan bakar mineral sebesar US$ 17,83 miliar dan ekspor lemak dan minyak hewan nabati sebesar US$ 14,09 miliar.Tiga negara tujuan ekspor non migas yang terbesar selama Januari - Agustus 2012 adalah China sebesar US$ 13,37 miliar, Jepang sebesar US$ 12,57 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 9,90 miliar. "Porsi ekspor ke tiga negara utama ini sebesar 35,41%," kata Suryamin.Sementara itu, ekspor non migas ke ASEAN dalam delapan bulan pertama tahun ini tercatat sebesar US$ 21,35 miliar (21,09%) dan ekspor non migas ke Uni Eropa sebesar US$ 12,09 miliar (11,95%).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News