KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri perhotelan di Tanah Air sepanjang tahun ini tidak terlalu menggembirakan. Meskipun terjadi kenaikan tingkat okupansi, tapi tidak terlalu signifikan. Menurut Maulana Yusran, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), meski sektor pariwisata tengah naik daun saat ini dengan makin gencarnya pemerintah mempromosikan destinasi wisata, ternyata hasilnya tidak terlalu signifikan bagi bisnis hotel. "Pertumbuhannya sangat sedikit bahkan cenderung stagnan," katanya, Kamis (8/11). Dari catatannya, tingkat okupansi rata-rata hotel di kuartal III-2018 berada di kisaran 60%-65%. Kalau melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), di bulan Agustus kemarin, tingkat okupansi hotel berbintang berada di angka 60,01%. Artinya, terjadi pertumbuhan.
Wah, kos-kosan harian ganggu bisnis hotel berbintang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri perhotelan di Tanah Air sepanjang tahun ini tidak terlalu menggembirakan. Meskipun terjadi kenaikan tingkat okupansi, tapi tidak terlalu signifikan. Menurut Maulana Yusran, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), meski sektor pariwisata tengah naik daun saat ini dengan makin gencarnya pemerintah mempromosikan destinasi wisata, ternyata hasilnya tidak terlalu signifikan bagi bisnis hotel. "Pertumbuhannya sangat sedikit bahkan cenderung stagnan," katanya, Kamis (8/11). Dari catatannya, tingkat okupansi rata-rata hotel di kuartal III-2018 berada di kisaran 60%-65%. Kalau melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), di bulan Agustus kemarin, tingkat okupansi hotel berbintang berada di angka 60,01%. Artinya, terjadi pertumbuhan.