JAKARTA. Di tengah geliat perekonomian domestik yang melemah, Bank Jawa Timur (Jatim) mencatat pertumbuhan kinerja positif. Laba bank pembangunan daerah (BPD) tersebut melesat tajam. Hingga akhir September 2013, Bank Jatim mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp 948,5 miliar. Jumlah keuntungan ini melejit 34,69% ketimbang laba sebelum pajak pada kuartal III 2012 sebesar Rp 704,2 miliar. Hubungan Investor Bank Jatim, Ferdiyan, mengatakan pencapaian laba didukung pendapatan bunga bersih yang meningkat 21,61%. Meski laba melesat, penyaluran kredit Bank Jatim pada kuartal III 2013 hanya tumbuh 15,34% menjadi sebesar Rp 21,5 triliun. Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 8,67% menjadi sebesar Rp 28,67 triliun.
Ferdiyan mengatakan, kenaikan penyaluran kredit pada kuartal III 2013 bersumber dari kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang meningkat 104,16%. Disusul kenaikan kredit pemilikan rumah (KPR) yang meningkat 83,39% ketimbang September 2012. Bank Jatim harus rela rasio kecukupan modal minimum alias capital adequacy ratio (CAR) tergerus dari 25,24% per September 2012 menjadi 22,70 % per September 2013.