Banyak siswa masih menganggap matematika hal yang menakutkan. Ini menimbulkan keprihatinan orang tua sekaligus menciptakan peluang bisnis kursus matematika.Kali ini KONTAN mencoba mengulas kembali tiga waralaba kursus matematika yang pernah diulas sebelumnya, yaitu Al-Jabr Easy Math, APIQ, dan Jarimatika. Ketiga waralaba ini masih tumbuh, meskipun ada sedikit mitra yang tutup. Waralaba baru yang muncul pun bisa tumbuh beriringan dengan waralaba kursus matematika yang lebih lama dan memiliki mitra lebih banyak.Ada waralaba yang jumlah terwaralabanya naik pesat. Namun, ada juga waralaba yang hingga kini masih memproses calon terwaralaba. Beberapa mitra memilih menutup kursus waralaba. Namun, jumlah kursus yang tutup ini diimbangi oleh jumlah terwaralaba baru yang lebih banyak.• Al-Jabr Easy MathKetika KONTAN mengulas Al-Jabr Easy Math Januari lalu, kemitraan kursus matematika yang berpusat di Bogor, Jawa Barat ini baru memiliki satu mitra. Kini, Al-Jabr sedang memproses empat mitra baru di Jakarta Utara, Bandung, Pekanbaru, dan Madiun. "Rencananya bulan depan atau mendekati tahun ajaran baru akan segera diluncurkan," kata Sobana, pemilik Al-Jabr Easy math. Dia menuturkan, perkembangan ini tidak lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan serta kesadaran masyarakat yang sudah cukup tinggi akan pentingnya kursus matematika.Sobana mendirikan lembaga pendidikan khusus matematika Al-Jabr Easy Math setelah lulus kuliah tahun 2006 lalu. Di kursus ini, Sobana tidak hanya mengajari anak-anak didiknya memahami konsep berhitung, tapi juga mampu mengaplikasikan pelajaran yang mereka peroleh dengan mengajari kawan lain di kelas dengan teknik pembelajaran aktif. Dengan sistem ini, Sobana berharap anak didiknya mampu belajar untuk menjadi pemimpin di kemudian hari.Al-Jabr Easy Math juga menerapkan accelerated learning. Sistem ini akan memberikan cara ringkas memecahkan soal-soal matematika. "Bila di sekolah mereka diajari lima langkah pengerjaan, di sini kami mengajari tiga langkah lebih cepat. Ringkas tapi masuk logika," ujar Sobana. Sobana menambahkan konsep accelerated learning akan memacu siswa terbiasa menghadapi soal-soal matematika yang pelik. Sebab, siswa akan diberikan soal secara terus-menerus. Sobana menetapkan biaya kursus berdasar program dan tingkat pendidikan. Biaya kursus privat untuk tingkat SD sebesar Rp 50.000, SMP Rp 60.000, dan SMU Rp 70.000 sekali mengikuti pelajaran. Jika siswa memilih bergabung dengan kelas, biaya kursusnya sebesar Rp 150.000 per bulan atau Rp 750.000 hingga Rp 1 juta per semester. Sobana menawarkan kemitraan mulai tahun 2009. Ia menawarkan kemitraan dengan nilai investasi awal Rp 8 juta. Investasi ini sudah termasuk alat promosi seperti banner dan brosur, CD pendidikan, kaos siswa dan pengajar, perlengkapan administrasi, dan pelatihan untuk tenaga pendidik. Dengan omzet Rp 15 juta per bulan, Sobana menjanjikan, modal mitra akan balik setelah tiga bulan membuka usaha ini. Sobana tidak berharap mendapat banyak mitra karena ia memang membatasi jumlah mitranya. • APIQ Didirikan oleh Agus Nggermanto pada tahun 2001, APIQ sudah mempunyai dua cabang sebelum menawarkan waralaba pada awal 2009. APIQ adalah kursus matematika yang menyasar siswa TK hingga siswa yang sudah lulus SMU dan ingin masuk kuliah.Ketika KONTAN mengulas waralaba ini Agustus 2010, APIQ mempunyai 18 mitra yang semuanya masih berada di Pulau Jawa. Sekarang, APIQ memiliki 25 terwaralaba dan pada Mei nanti akan bertambah satu terwaralaba. Penambahan terwaralaba ini adalah yang terbesar dari ketiga waralaba kursus matematika.Satu mitra baru APIQ berada di Lampung dan memang sejalan dengan strategi bisnisnya yang mulai menyasar lokasi luar Pulau Jawa. Bahkan Agus sudah mencanangkan memasuki pasar Singapura dan Malaysia pada 2013.Agus Nggermanto mengatakan, kunci kesuksesan adalah karena APIQ mengajarkan matematika murni yang terdiri dari aritmatika, geometri, dan aljabar. "Matematika yang diajarkan APIQ bisa dipakai sampai kuliah," kata Agus. Sedangkan kursus yang lain hanya mengajarkan alat berhitung. Agus sangat optimistis dengan masa depan kursus APIQ karena sudah terbukti berhasil menghadapi persaingan dengan kursus-kursus matematika impor dari Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Wah, laba kursus matematika masih menjanjikan
Banyak siswa masih menganggap matematika hal yang menakutkan. Ini menimbulkan keprihatinan orang tua sekaligus menciptakan peluang bisnis kursus matematika.Kali ini KONTAN mencoba mengulas kembali tiga waralaba kursus matematika yang pernah diulas sebelumnya, yaitu Al-Jabr Easy Math, APIQ, dan Jarimatika. Ketiga waralaba ini masih tumbuh, meskipun ada sedikit mitra yang tutup. Waralaba baru yang muncul pun bisa tumbuh beriringan dengan waralaba kursus matematika yang lebih lama dan memiliki mitra lebih banyak.Ada waralaba yang jumlah terwaralabanya naik pesat. Namun, ada juga waralaba yang hingga kini masih memproses calon terwaralaba. Beberapa mitra memilih menutup kursus waralaba. Namun, jumlah kursus yang tutup ini diimbangi oleh jumlah terwaralaba baru yang lebih banyak.• Al-Jabr Easy MathKetika KONTAN mengulas Al-Jabr Easy Math Januari lalu, kemitraan kursus matematika yang berpusat di Bogor, Jawa Barat ini baru memiliki satu mitra. Kini, Al-Jabr sedang memproses empat mitra baru di Jakarta Utara, Bandung, Pekanbaru, dan Madiun. "Rencananya bulan depan atau mendekati tahun ajaran baru akan segera diluncurkan," kata Sobana, pemilik Al-Jabr Easy math. Dia menuturkan, perkembangan ini tidak lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan serta kesadaran masyarakat yang sudah cukup tinggi akan pentingnya kursus matematika.Sobana mendirikan lembaga pendidikan khusus matematika Al-Jabr Easy Math setelah lulus kuliah tahun 2006 lalu. Di kursus ini, Sobana tidak hanya mengajari anak-anak didiknya memahami konsep berhitung, tapi juga mampu mengaplikasikan pelajaran yang mereka peroleh dengan mengajari kawan lain di kelas dengan teknik pembelajaran aktif. Dengan sistem ini, Sobana berharap anak didiknya mampu belajar untuk menjadi pemimpin di kemudian hari.Al-Jabr Easy Math juga menerapkan accelerated learning. Sistem ini akan memberikan cara ringkas memecahkan soal-soal matematika. "Bila di sekolah mereka diajari lima langkah pengerjaan, di sini kami mengajari tiga langkah lebih cepat. Ringkas tapi masuk logika," ujar Sobana. Sobana menambahkan konsep accelerated learning akan memacu siswa terbiasa menghadapi soal-soal matematika yang pelik. Sebab, siswa akan diberikan soal secara terus-menerus. Sobana menetapkan biaya kursus berdasar program dan tingkat pendidikan. Biaya kursus privat untuk tingkat SD sebesar Rp 50.000, SMP Rp 60.000, dan SMU Rp 70.000 sekali mengikuti pelajaran. Jika siswa memilih bergabung dengan kelas, biaya kursusnya sebesar Rp 150.000 per bulan atau Rp 750.000 hingga Rp 1 juta per semester. Sobana menawarkan kemitraan mulai tahun 2009. Ia menawarkan kemitraan dengan nilai investasi awal Rp 8 juta. Investasi ini sudah termasuk alat promosi seperti banner dan brosur, CD pendidikan, kaos siswa dan pengajar, perlengkapan administrasi, dan pelatihan untuk tenaga pendidik. Dengan omzet Rp 15 juta per bulan, Sobana menjanjikan, modal mitra akan balik setelah tiga bulan membuka usaha ini. Sobana tidak berharap mendapat banyak mitra karena ia memang membatasi jumlah mitranya. • APIQ Didirikan oleh Agus Nggermanto pada tahun 2001, APIQ sudah mempunyai dua cabang sebelum menawarkan waralaba pada awal 2009. APIQ adalah kursus matematika yang menyasar siswa TK hingga siswa yang sudah lulus SMU dan ingin masuk kuliah.Ketika KONTAN mengulas waralaba ini Agustus 2010, APIQ mempunyai 18 mitra yang semuanya masih berada di Pulau Jawa. Sekarang, APIQ memiliki 25 terwaralaba dan pada Mei nanti akan bertambah satu terwaralaba. Penambahan terwaralaba ini adalah yang terbesar dari ketiga waralaba kursus matematika.Satu mitra baru APIQ berada di Lampung dan memang sejalan dengan strategi bisnisnya yang mulai menyasar lokasi luar Pulau Jawa. Bahkan Agus sudah mencanangkan memasuki pasar Singapura dan Malaysia pada 2013.Agus Nggermanto mengatakan, kunci kesuksesan adalah karena APIQ mengajarkan matematika murni yang terdiri dari aritmatika, geometri, dan aljabar. "Matematika yang diajarkan APIQ bisa dipakai sampai kuliah," kata Agus. Sedangkan kursus yang lain hanya mengajarkan alat berhitung. Agus sangat optimistis dengan masa depan kursus APIQ karena sudah terbukti berhasil menghadapi persaingan dengan kursus-kursus matematika impor dari Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.