Wah, para CEO di Wall Street mendapat bonus saham 2010



NEW YORK. Ramai-ramai para CEO lembaga keuangan AS mendapat bonus untuk tahun 2010. Lloyd Blankfein, CEO Goldman Sachs Group Inc. meraih bonus saham untuk tahun 2010 sebesar US$ 12,6 juta atau Rp 113,4 miliar (kurs Rp 9.000 per dollar AS). Jumlah bonus ini naik dari yang ia dapat pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 9 juta.Menurut Komisi Sekuritas dan Pasar Modal AS, pria berumur 56 tahun ini menerima 78.111 saham pada 26 Januari 2011. Pada penutupan harga saham hari itu, saham berada dihargai US$ 12,6 juta, Goldman Sachs pun menaikkan standar gaji Blankfein tahun ini menjadi US$ 2 juta dari gaji sebelumnya yang sebesar US$ 600.000.Namun, jika dibandingkan dengan perolehan bonus ketika Wall Street mencetak rekor tertinggi pada 2007 silam, angka bonus yang diterima Blankfein turun jauh. Pada tahun 2007, ia meraih bonus hingga US$ 67,9 juta. Padahal, Goldman Sachs sebagai perusahaan investasi dan sekuritas terbesar kelima di AS ini pada 2010 membukukan penurunan pendapatan sebesar 38% dari tahun 2009 akibat dari perdagangan saham dan jatuhnya obligasi pada tahun lalu. Perusahaan ini menyisihkan 39% dari total pendapatannya untuk membayar gaji karyawan pada 2010. Angka ini naik dari 2009 yang hanya sebesar 36%.Beberapa jajaran direksi Goldman Sachs pun ikut kecipraratan bonus saham 2010. Direktur Keuangan David Viniar, Direktur Operasional Gary Cohn dan Wakil Direktur Michael J. Evans dan John S. Weinberg masing-masing juga menerima 78.111 saham terbatas. Goldman pun menaikkan gaji empat eksekutifnya ini pada 2011 masing-masing sebesar US$ 1,85 juta. Sebelumnya gaji mereka sebesar US$ 600.000.Sementara, CEO Citigroup Inc juga telah menerima kenaikan gaji pokok menjadi US$ 1,75 juta dari sebelumnya sebesar US$ 1 juta setelah perusahaan ini meraih keuntungan tahun lalu dibawah kepemimpinannya. Selain itu James Gorman,CEO Morgan Stanley pun telah dianugerahi opsi saham senilai US$ 7,4 juta untuk penghargaan atas performanya di tahun 2010. Perusahaan investasi AS menaikkan gaji pokok para pemimpin perusahaannya sebagai aksi dari tekanan para pemangku kebijakan untuk meningkatkan bonus. Federal Deposit Insurance Corp (FDIC), Bank Sentral AS serta Komisi Bursa AS sedang menyusun aturan tentang besaran pembayaran serta bonus bagi pemimpin perusahaan untuk membatasi praktek investasi yang dianggap beresiko.